Tridinews.com - Pembalap Indonesia Sean Gelael menutup musim FIA World Endurance Championship (WEC) 2025 dengan membawa pulang tiga poin penting pada balapan 8 Hours of Bahrain, Sabtu (8/11). Meski hasil tersebut belum memenuhi target tim, posisi finis kesembilan tetap menjadi capaian berarti bagi United Autosports 95 setelah menjalani lomba yang penuh drama.
“Ini hari yang berat untuk dua mobil LMGT3 kami. Mobil 95 finis P9 dan 59 finis P16. Bukan akhir yang kami inginkan,” tulis United Autosports dalam pernyataan resmi, Minggu.
United Autosports 95 sebenarnya membidik dua capaian besar di seri penutup musim: memecahkan rekor poin tim dan mengamankan posisi sembilan klasemen LMGT3. Namun rencana itu buyar sejak awal lomba.
Darren Leung, yang ditugaskan sebagai pembalap pertama, sudah mengalami kesulitan sejak start. Ia turun dari posisi P11 ke P17 pada lap pembuka dan kesulitan memperbaiki posisi. Situasi cukup kompleks setelah mobil rekan satu tim, United Autosports 59, harus menerima penalti mundur tiga grid sebelum race dimulai.
Ketika Sean Gelael mengambil alih setir McLaren GT3, peluang sempat terbuka lebar saat Virtual Safety Car (VSC) diberlakukan akibat insiden Ferrari 54. Namun harapan itu terhenti setelah mobil 95 justru terkena penalti drive thru karena pelanggaran prosedur saat VSC berlangsung.
Meski penalti membuat posisi tim kembali merosot, Sean tetap tampil solid dan sempat membawa mobil 95 naik ke P13 sebelum menyerahkan tanggung jawab akhir kepada Marino Sato.
Di penghujung lomba, insiden Hypercar BMW nomor 15 kembali memunculkan VSC dan Safety Car. Beberapa mobil memilih masuk pit, sementara mobil 95 bertahan di lintasan, strategi yang akhirnya membuat mereka naik ke posisi sembilan hingga finis.
Tambahan tiga poin dari Bahrain membuat mobil 95 menutup musim dengan total 43 poin, sama seperti mobil 59 yang finis P16 akibat masalah alternator. Namun posisi mobil 95 lebih baik berkat kemenangan mereka di Lone Star Le Mans, Amerika Serikat, pada September lalu.
Dua target besar tim—rekor poin 59 serta perebutan posisi sembilan klasemen—gagal diraih. Mobil 95 harus puas mengakhiri musim di peringkat 11 klasemen LMGT3, sementara mobil 59 berada tepat di belakangnya.
Di sisi lain, Manthey 92 berhasil mengamankan gelar juara LMGT3 untuk kedua kalinya secara beruntun. Sementara di kelas Hypercar, Ferrari mencatat sejarah dengan meraih gelar juara dunia konstruktor untuk pertama kalinya sejak 1972.
Sean Gelael Akhiri Musim WEC 2025 dengan Poin di Bahrain
. (net)