Usai dirujak netizen akibat respon 17+8, Menkeu Purbaya minta maaf

usai-dirujak-netizen-akibat-respon-178-menkeu-purbaya-minta-maaf . (net)

Tridinews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Purbaya Yudhi Sadewa meminta maaf terkait ucapannya mengenai 17+8 yang sebelumnya menuai kritik.

Dirinya menegaskan maksud pernyataannya adalah menyoroti kondisi masyarakat yang tengah kesulitan akibat tekanan ekonomi.

“Bukan sebagian kecil. Maksudnya begini, ketika ekonomi agak tertekan, kebanyakan masyarakat yang merasa susah, bukan sebagian kecil ya. Mungkin sebagian besar kalau sudah sampai turun ke jalan. Jadi kuncinya di situ. Berapa cepat kita bisa memulihkan ekonomi, sehingga lapangan kerja ada banyak. Itu yang kita kejar nanti ke depan. Jadi itu maksudnya saya kemarin. Kalau kemarin salah ngomong, saya minta maaf,” kata Purbaya usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Ia mengaku sempat kaget karena banyak pernyataannya dipotong-potong dan menuai kritik publik sejak dilantik menjadi Menkeu.

Namun, menurutnya, hal itu bisa menjadi bagian dari edukasi publik.

“Kaget juga. Tapi kan ini proses edukasi ke publik. Ya nggak apa-apa. Saya juga sama. Kalau saya salah, saya perbaiki. Tapi yang jelas maksud saya seperti itu. Bukan bilang, ‘oh biar aja rakyat’ atau ‘itu yang susah aja.’ Nggak,” tegasnya.

Purbaya menambahkan tujuan utama pemerintah adalah mempercepat pemulihan ekonomi agar masyarakat bisa sejahtera bersama. 

“Ada sesuatu yang bisa diperbaiki yang membuat mereka nanti lebih mudah mencari kerjaan. Bukan mereka ya. Semuanya, masyarakat, bisa sejahtera bersama. Itu tujuannya utamanya sebetulnya,” ujarnya.

Selain mengklarifikasi ucapannya, Purbaya juga memastikan pemerintah akan tetap menjaga defisit APBN di level 3 persen sesuai aturan undang-undang. 

Dia menyebut langkah percepatan belanja dan program pembangunan akan menjadi kunci agar pertumbuhan ekonomi lebih cepat.

Diberitakan sebelumnya, setelah dilantik, 

Purbaya Yudhi Sadewa, ditanya soal "17+8 Tuntutan Rakyat" yang masih ramai digaungkan publik di media sosial.

Purbaya mengaku ia belum mempelajari soal "17+8 Tuntutan Rakyat".

Namun, menurutnya, "17+8 Tuntutan Rakyat" merupakan suara sebagian rakyat kecil yang dinilainya terganggu atas situasi saat ini.

"Saya belum mempelajari itu, saya basically begini, itu kan suara sebagian rakyat kecil kita."

Editor: redaktur

Komentar