Tridinews.com - Qatar bakal menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat yang dihadiri negara Arab-Islam pada Senin (15/10/2025) besok.
Pertemuan tersebut rencananya bakal diselenggarakan di Doha sebagai respons atas serangan Israel baru-baru ini, yang menargetkan para pemimpin Hamas di wilayahnya.
Serangan itu menewaskan lima anggota Hamas dan seorang pejabat keamanan Qatar, yang saat itu sedang membahas usulan gencatan senjata yang difasilitasi Amerika Serikat untuk menghentikan perang di Gaza.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed bin Mohammed Al-Ansari, menegaskan bahwa KTT darurat tersebut memiliki arti penting sebagai wujud solidaritas Arab dan Islam terhadap Qatar.
Ia menyebut serangan Israel di Doha sebagai “agresi pengecut” dan bentuk “terorisme negara” yang tidak bisa dibiarkan.
Mengutip dari Jerusalem Post, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah dipastikan hadir. Mesir menilai forum ini akan melahirkan keputusan yang sebanding dengan skala agresi Israel.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mesir telah menjalin komunikasi dengan Arab Saudi, Turki, dan Pakistan untuk memperkuat koordinasi politik, diplomatik, dan ekonomi.
Fokus Bahas Kecaman Israel
Menurut laporan media lokal Qatar News Agency (QNA), KTT ini akan menjadi forum penting untuk mengeluarkan kecaman tegas terhadap Israel.
Selain itu, para pemimpin diperkirakan akan merumuskan langkah-langkah diplomatik terkoordinasi di PBB maupun organisasi internasional lainnya guna menekan Tel Aviv dan meminta pertanggungjawaban atas eskalasi serangan.
Isu peninjauan hubungan dagang dengan Israel juga disebut masuk dalam agenda, seiring meningkatnya dorongan agar tekanan ekonomi dijadikan instrumen politik dalam menghadapi agresi tersebut.
Penyelenggaraan KTT ini dipandang penting bukan hanya sebagai bentuk solidaritas terhadap Qatar, tetapi juga sebagai upaya memperkuat persatuan Arab dan Islam yang selama ini kerap terpecah dalam merespons isu Palestina.
Majed bin Mohammed Al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, menegaskan bahwa serangan Israel di Doha merupakan “agresi pengecut” yang tidak hanya menyerang Hamas.
Tetapi juga kedaulatan Qatar. Ia menambahkan bahwa solidaritas kawasan menjadi instrumen utama untuk mencegah serangan lanjutan.
Liga Arab Siapkan Sikap
Terpisah, jelang diselenggarakannya KTT Liga negara-negara Arab mulai menyiapkan sikap bersama setelah keamanan kawasan Timur Tengah kian terguncang akibat rangkaian serangan Israel beberapa bulan terakhir.
Adapun dua peristiwa besar menjadi pemicu, yakni serangan Iran terhadap pangkalan udara Amerika Serikat di Qatar pada Juni 2025, serta serangan Israel pekan ini yang menargetkan kompleks perumahan pemimpin Hamas di Doha.
Alasan tersebut yang mendorong negara Arab untuk mengambil sikap, namun sikap yang dimaksud bukan tindakan militer langsung, melainkan serangkaian langkah politik, diplomatik, ekonomi, dan hukum internasional yang akan ditempuh secara kolektif
Negara-negara Arab dan Islam diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan bulat mengecam serangan Israel ke Doha sebagai agresi yang melanggar hukum internasional dan Piagam PBB.
Kecaman ini juga diarahkan untuk menunjukkan solidaritas kawasan terhadap Qatar sebagai anggota penting Liga Arab.
Selain jalur politik, sejumlah negara Arab dikabarkan tengah mempertimbangkan opsi ekonomi.
Termasuk meninjau kembali hubungan dagang yang selama ini menjadi salah satu jalur penting bagi Israel di kawasan.
Uni Emirat Arab, yang sebelumnya menjalin hubungan dekat lewat Abraham Accords, disebut mulai membuka wacana peninjauan hubungan setelah Presiden Mohammed bin Zayed bergegas ke Doha untuk membahas respons bersama.
Langkah ini dimaksudkan sebagai bentuk tekanan ekonomi agar Israel bertanggung jawab atas tindakannya.
Jika sikap kolektif itu benar-benar terwujud, Israel bukan hanya menghadapi kecaman internasional, tetapi juga risiko kehilangan mitra strategis di Timur Tengah.
Kondisi ini dinilai akan semakin mempersempit ruang manuver Tel Aviv dalam mempertahankan legitimasi politik dan keamanan regionalnya.
Qatar bakal gelar KTT dengan negara Arab-Islam usai diserang Israel
