Tridinews.com - Perum Bulog memastikan distribusi 5.000 ton beras bagi korban bencana di Sumatera Utara sesuai arahan Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional, Andi Amran Sulaiman.

“Ya, sesuai arahan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas, kami menyiapkan dukungan 5 ribu ton khusus untuk Sumatera Utara,” kata Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, Selasa (9/12/2025).

Distribusi beras ini akan memprioritaskan koordinasi dengan TNI Angkatan Laut agar transportasi laut tersedia dan logistik bisa sampai tepat waktu. Bila kapal milik Angkatan Laut belum tersedia, Bulog siap menggunakan kapal komersial sebagai alternatif agar penyaluran tetap cepat dan lancar.

Rizal menekankan koordinasi langsung dengan Gubernur Sumut untuk menentukan lokasi penerimaan utama, memastikan setiap titik terdampak mendapatkan suplai beras sesuai kondisi lapangan. Keputusan akhir mengenai pengalokasian beras, apakah seluruhnya ke Sibolga atau sebagian ke Belawan, masih menunggu koordinasi logistik dengan pemerintah daerah.

“Harapan kami segera ada kepastian pembagiannya agar penyaluran berlangsung cepat, tepat sasaran, dan korban bencana di Sumatera Utara memperoleh dukungan pangan yang cukup,” ujar Rizal.

Sebelumnya, Kepala Bapanas sekaligus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyetujui penambahan stok beras Bulog sebanyak 5.000 ton untuk Sumut atas permintaan Gubernur Bobby Nasution. Amran memastikan stok beras nasional aman di angka 3,8 juta ton dan menyiapkan cadangan tambahan hingga 15.000 ton sebagai antisipasi kebutuhan mendesak.

“Sumatera Utara surplus 1 juta ton, Aceh 871.000 ton, Padang 500.000 ton. Dengan persiapan tiga kali lipat, insya Allah tidak ada masalah,” ujar Amran.

Gubernur Sumut Bobby Nasution menjelaskan, sebanyak 17 kabupaten/kota terdampak banjir dengan tingkat kerusakan berbeda. Wilayah paling terisolasi berada di Tapanuli Tengah, sehingga dukungan TNI AU, TNI-Polri, dan pemangku kepentingan lain difokuskan pada pembukaan jalur darat. Saat ini, hanya satu akses darat untuk kendaraan roda empat yang terbuka.

Untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat di wilayah terisolasi terpenuhi, pengiriman bantuan dilakukan melalui udara, sementara pasokan beras dalam skala besar dikirim melalui jalur laut dari Pelabuhan Sibolga menuju titik-titik terdampak.