Tridinews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir untuk tetap membeli beras di peritel modern menyusul adanya kekhawatiran soal kualitas beras yang buruk atau dioplos.
“Tidak, tidak perlu khawatir,” kata Mentan Amran saat ditemui di kantornya di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, Amran mengatakan bahwa beras medium dan premium yang ada di ritel hanya memiliki masalah kualitas patahan (broken) beras yang dinilai tidak sebanding dengan harga jualnya.
Namun, ia menegaskan bahwa kualitas itu tidak langsung membuat beras tersebut tidak laik untuk dikonsumsi.
“Kalau medium itu broken-nya 25 persen, kalau premium 15 persen. Tapi kita lihat kondisi pada saat kita cek, itu broken-nya ada yang sampai 40 persen, ada 50 persen broken-nya, ada 30-35 persen,” ujar Amran.
“Nah, itu yang terjadi. Tapi itu semua untuk dikonsumsi itu aman, baik, enggak masalah. Hanya saja harganya terlalu tinggi dibanding kualitasnya, itu saja,” imbuh dia.
Mentan mengatakan, fenomena terkait kualitas beras yang belakangan ramai diperbincangkan pun membuat masyarakat bergeser untuk berbelanja langsung di pasar tradisional daripada di ritel.
“Penjualan di pasar tradisional meningkat. Karena masyarakat beralih, karena mereka bisa melihat langsung (kualitas beras). Nah, ini fenomena menarik, sangat bagus,” kata Amran.
Menurut Amran, pergeseran tren belanja ini sangat baik karena dapat langsung memutar roda ekonomi kerakyatan.
“Itu sangat bagus untuk didorong, kenapa?Mendorong ekonomi kerakyatan, meningkatkan ekonomi-ekonomi pedagang-pedagang kecil, itu sangat menarik. Itu perlu dicermati,“ ujar dia.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan bahwa tidak pernah meminta peritel modern untuk menarik beras premium yang ada di toko masing-masing guna mencegah kelangkaan.
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga (Dirjen PKTN) Kemendag Moga Simatupang pada Rabu (6/8) menyebut, para peritel diminta untuk menyesuaikan harga beras yang tidak sesuai dengan standar mutu dan takaran.
Selain itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengeluarkan imbauan agar stok tetap disalurkan ke konsumen, tapi harus dilakukan penyesuaian berupa penurunan harga. Itu berlaku terhadap beras yang terindikasi tidak memenuhi standar beras premium.
Mentan minta warga tak perlu khawatirkan kualitas beras di ritel
