Thailand dan Kamboja terus bertempur meski diultimatum Trump

thailand-dan-kamboja-terus-bertempur-meski-diultimatum-trump . (net)

Tridinews.com - Pasukan Thailand dan Kamboja pada Minggu terus saling menembakkan peluru artileri di sepanjang perbatasan yang disengketakan, meskipun Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak gencatan senjata antara kedua negara Asia Tenggara tersebut.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, mengatakan pasukan Thailand terus menyerbu wilayah Kamboja dan menuding pihak Thailand menembakkan peluru artileri dan roket ke wilayah Kamboja, menurut harian Khmer Times.

Secara terpisah, Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Richa Suksuvanon, mengatakan pasukan Kamboja melepaskan tembakan artileri ke berbagai wilayah yang menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, sebagaimana dilaporkan oleh Thai PBS.

Suksuvanon menambahkan bahwa pihak Thailand hanya akan menghentikan tembakan jika Kamboja bersedia datang untuk melakukan negosiasi, yang mengindikasikan bahwa pertempuran antara kedua negara bertetangga di Asia Tenggara itu telah berlangsung hingga hari keempat.

Tidak ada korban jiwa baru yang dilaporkan pada Minggu karena jumlah korban tewas tetap di angka 33, dengan ribuan warga dari kedua sisi perbatasan telah dievakuasi.

Pada Sabtu (26/7), Trump berbicara dengan perdana menteri Kamboja dan Thailand, mendesak agar mereka memulai negosiasi gencatan senjata, yang menurutnya telah disetujui oleh kedua pihak.

Thailand melaporkan 20 kematian, termasuk enam tentara, sementara Kamboja mengatakan 13 warganya, termasuk lima tentara, tewas sejak eskalasi terbaru dimulai pada Kamis.

Kedua negara bertetangga di Asia Tenggara tersebut terlibat sengketa perbatasan di wilayah Provinsi Preah Vihear, Kamboja, dan Provinsi Ubon Ratchathani, Thailand, dengan ketegangan yang kembali meningkat sejak 28 Mei, saat seorang tentara Kamboja tewas.

Editor: redaktur

Komentar