Tridinews.com, Jakarta - PSSI meluruskan banyak rumor yang berkembang mengenai apparel sponsor Timnas Indonesia. Erspo memenangi tender terbuka karena tiga alasan.
Kritik pada desain jersey Timnas Indonesia melebar ke banyak aspek. Salah satunya pada penunjukkan Erspo menjadi pemenang tender.
Perancang desain jersey Timnas, Ernanda Putra, sampai terlibat konflik dengan netizen. Ujungnya, kerjasama dengan Erspo juga disudahi.
Ketum PSSI, Erick Thohir, memberi penjelasan mengenai proses tender soal jersey Timnas. Dia mengungkapnya kepada beberapa media, termasuk tridinews, di kantor Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jumat (5/4/2024) sore WIB.
"Begini, saya mau jawab yang paling penting dahulu. Hari ini seakan-akan ada dua persepsi yang negatif. Bahwa PSSI memberikan kontrak senilai 16 miliar kepada Erigo. Tendernya tidak seperti itu isinya,"
Ada tiga aspek yang membuat Erspo menjadi pemenang tender jersey Timnas. Royalti yang menarik menjadi salah satunya.
"Ada tiga hal yang ditawarkan menarik. Satu cash, yaitu nilai uangnya 4-8 miliar. Nilai yang sebelum-sebelumnya tidak setinggi itu," kata Erick.
"Lalu ada in kind, atau penyiapan seluruh yang dibutuhkan misalnya Timnas main atau segalanya. Itu nilainya 19-21 miliar. Karena memang kebetulan, kita sekarang Tim Nasional U-17 training center, U-20 training center, yang wanita training center, semua benar-benar masif. Kami benar-benar membutuhkan suplai yang dibutuhkan."
"Yang menarik juga kami ada royalti fee atau bagi hasil, kami mendapatkan tujuh persen. Selama ini kami belum pernah, selama ini belum pernah. Setelah itu kita lihat kembali kami coba bicara, apa sih nanti dari sistem jersey, baju, dsb, kami lihat mereka memang ada keseriusan supaya sesuai dengan standar yang waktu itu komit dengan kami. Ketika ada interaksi di awal, 'oo baju latihannya kurang menyerap kan langsung diganti sesuai distandarkan. Kalau baju pemain saya rasa tidak ada yang komplain, bajunya itu benar-benar meresap. Kalau dinamika desain, ya kembali desain itu kan taste-nya saya, taste-nya mereka, taste yang di sana di sini, kan berbeda. Kalau saya melihatnya kesempatan pada local brand, secara komersial oke, dan juga secara kualitas sesuai dengan yang kita harapkan. Perbaikan perlu, itu yang kami lakukan."
"Poin yang saya sangat keberatan, seakan-akan PSSI ini memberikan tender ke orang sebanyak 16 miliar. Padahal terbalik justru ini tender terbuka, PSSI mendapatkan komersial."
Editor: redaktur