Tridinews.com - Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengungkapkan bahwa operasi militer Israel telah menyebabkan kerusakan serius pada fasilitas nuklir Iran di Natanz dan Isfahan, sementara situs nuklir Fordow belum terdampak.
"Sejak awal operasi, telah terjadi sejumlah serangan. Pertama, fasilitas penting di Natanz terkena serangan hebat, dengan seluruh aula pengayaan di atas tanah hancur total," kata Grossi kepada Bloomberg.
"Selain itu, gardu listrik dan infrastruktur daya di fasilitas besar ini juga dihancurkan, yang berdampak langsung pada fasilitas pengayaan bawah tanah yang sangat vital," kata Grossi menambahkan.
Grossi menambahkan bahwa kompleks nuklir di Isfahan juga “berulang kali diserang, dengan beberapa bangunan terdampak.”
"Satu-satunya fasilitas yang tampaknya belum mengalami kerusakan serupa sejauh ini adalah Fordow, yang merupakan lokasi sangat penting dengan bagian paling sensitif berada jauh di bawah tanah, tersembunyi di dalam pegunungan," tambah Grossi.
Iran sendiri menegaskan bahwa program nuklirnya tidak memiliki dimensi militer. Grossi menekankan bahwa IAEA belum menemukan bukti konkret bahwa Iran sedang menjalankan program senjata nuklir aktif.
Penilaian intelijen AS juga menyimpulkan hal serupa, bahwa Iran tidak secara aktif mengejar pembuatan senjata nuklir, sebagaimana dilaporkan CNN pada Selasa (17/6), mengutip sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Mantan Duta Besar Inggris untuk Uzbekistan sekaligus aktivis hak asasi manusia, Craig Murray, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Iran telah menunjukkan sikap "sangat bertanggung jawab dan sabar" selama beberapa tahun terakhir, meskipun menghadapi berbagai tindakan dari Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan operasi besar-besaran bertajuk Rising Lion pada Jumat (13/6) dini hari, dengan menargetkan situs militer dan fasilitas program nuklir Iran.
Angkatan udara Israel melancarkan beberapa gelombang serangan udara ke berbagai wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran. Sejumlah pejabat militer senior Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata, beberapa komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), serta sejumlah ilmuwan nuklir gugur akibat serangan tersebut.
Beberapa fasilitas nuklir, termasuk di Natanz dan Fordow, turut menjadi sasaran serangan.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut serangan tersebut sebagai kejahatan dan memperingatkan Israel akan menghadapi "nasib yang pahit dan mengerikan."
Sebagai balasan, IRGC meluncurkan operasi True Promise III pada Jumat (13/6) malam, yang menargetkan sejumlah instalasi militer di dalam wilayah Israel.
Sumber: Sputnik-OANA
Serangan Israel buat reaktor nuklir di Isfahan dan Natanz rusak parah
