Tridinews.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana berkomitmen akan meningkatkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengiriman Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah guna merespons kasus keracunan siswa SD dan SMP di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Dadan usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
"Pokoknya kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi dan kami tingkatkan SOP-nya termasuk mulai memilih bahan baku yang baik, memendekkan waktu masak, memendekkan waktu penyiapan, memendekkan waktu pengiriman," kata Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Dadan menjelaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan SOP pengiriman MBG agar tidak terlalu lama disimpan di sekolah.
Menurut Dadan, waktu ideal penyimpanan MBG di sekolah tidak lebih dari 4 jam agar makanan tidak basi dan tetap berkualitas.
"Termasuk juga di dalam pengiriman ke sekolah dan makanan tidak terlalu lama disimpan di sekolah agar waktunya lebih pendek dari 4 jam," kata Dadan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, siswa SD dan SMP, para guru hingga anggota keluarga di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengalami keracunan massal yang diduga setelah mengonsumsi MBG.
Para murid hingga guru yang memgonsumsi MBG di sekolah, maupun yang membawa MBG pulang ke rumah dan dikonsumsi oleh anggota keluarganya, mengalami gejala keracunan, seperti mual, pusing hingga diare usai mengonsumsi MBG yang didistribusikan Dapur SPPG Mitra Mandiri Gemolong.
Dari informasi tersebut, pemulihan para korban cukup baik dan tidak memerlukan rawat inap.