Trump kecam negara Barat yang akui Palestina, sebut legitimasi teroris

trump-kecam-negara-barat-yang-akui-palestina-sebut-legitimasi-teroris . (net)

Tridinews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengecam keras langkah sejumlah negara Barat yang resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

Kecaman itu diungkap Trump dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (24/9/2025),

Trump menuding pengakuan negara Palestina berbahaya karena sama saja dengan legitimasi atau memberikan “hadiah” bagi Hamas atas serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Ia juga memperingatkan bahwa langkah tersebut berpotensi semakin mengisolasi Israel dan memperumit perundingan damai di kawasan.

“Seolah-olah untuk mendorong konflik berkelanjutan, beberapa anggota badan ini berusaha mengakui negara Palestina secara sepihak. Imbalannya akan terlalu besar bagi teroris Hamas atas kekejaman mereka,” ujar Trump mengutip dari New York Post,

"Imbalannya akan terlalu besar bagi Hamas atas kekejaman mereka... tetapi alih-alih menyerah pada tuntutan tebusan Hamas, mereka yang menginginkan perdamaian seharusnya bersatu dengan satu pesan: Bebaskan para sandera sekarang juga," imbuhnya.
Netanyahu Sebut Langkah Itu Hadiah untuk Teror

Kecaman serupa juga turut dilontarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

Pemimpin zionis itu menyampaikan kekecewaan mendalam atas langkah sejumlah negara Barat yang resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

Netanyahu menilai pengakuan Palestina sama sekali tidak menyelesaikan akar konflik di Timur Tengah, melainkan memperkuat kelompok yang bertanggung jawab atas serangan keji pada 7 Oktober 2023.

Sementara itu Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyebut langkah negara Barat itu sebagai “sandiwara politik” yang tidak berdampak nyata pada perdamaian.

“Apa yang mereka lakukan hanya terlihat baik di atas kertas, tetapi faktanya justru mendukung terorisme,” kata Danon kepada wartawan di New York.


Gelombang Pengakuan Palestina

Adapun kecaman ini kompak dilayangkan Trump dan Netanyahu setelah beberapa hari terakhir sejumlah negara Barat termasuk Prancis, Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal menyatakan pengakuan resmi terhadap Palestina.

Pengakuan ini bukan sekadar langkah diplomatik simbolis, melainkan juga bentuk penegasan sikap politik.

Pemerintah di negara-negara tersebut menilai penderitaan rakyat Palestina telah mencapai titik kritis. Ribuan warga sipil menjadi korban, sementara fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, hingga infrastruktur dasar hancur akibat gempuran.

Situasi tersebut memunculkan desakan luas, baik dari dalam negeri maupun komunitas internasional, agar pemerintah Barat mengambil sikap yang lebih tegas dalam mencari jalan keluar konflik.

Editor: redaktur

Komentar