Tridinews.com - Populasi driver Grab di Singapura mungkin tak sebanyak di Indonesia. Namun, penghasilan mereka jauh lebih besar. Bahkan, jika dirupiahkan, ada yang meraup puluhan juta sebulan!
Afiq Zayany merupakan warga Singapura yang memilih driver Grab sebagai profesi. Dia mengaku bisa mendapat 6 ribu SGD atau sekira Rp 76 jutaan dalam sebulan. Penghasilan tersebut murni didapat dari orderan Grab, tak termasuk yang lain-lain.
"Beneran nih? Ya beneran dong, aku bisa dapet 4-6 ribu SGD hanya sebagai driver Grab," ujar Afiq saat menjawab keraguan publik setempat, dikutip dari MothershipSG, Jumat (4/7).
Melalui suatu video, Afiq membeberkan detail penghasilannya lengkap dengan bukti. Dia bekerja sekira enam hingga tujuh jam per hari dan menyelesaikan 25 pengantaran selama jam kerja. Dia rata-rata bisa mengantongi sekitar 200 SGD atau nyaris Rp 3 juta per hari.
Pada Mei lalu, Afiq dalam sepekan berhasil menghasilkan 1.283 SGD atau Rp 16,3 jutaan sebelum insentif. Dengan insentif, Afiq bisa mendapat tambahan 150 SGD atau Rp 2 jutaan jika berhasil menuntaskan 180 orderan dalam seminggu.
Dia mengaku, jika bekerja setiap hari dalam sebulan penuh, pendapatannya bisa menembus angka 6 ribu SGD atau sekira Rp 76 jutaan.
"Aku sudah kerja (sebagai driver Grab) selama dua sampai tiga tahun. Tapi aku nggak bisa bilang aku selalu dapat 6 ribu SGD secara konsisten," tuturnya.
"Kalau aku ambil libur seminggu, (aku dapat sekitar) 4 ribu SGD. Kalau aku kerja 7 hari penuh selama sebulan, bahkan bisa mendekati 7 ribu SGD," tambahnya.
Kerja keras yang dijalani Afiq akhirnya membuahkan hasil. Kini, Afiq dan istrinya tinggal di vila dua lantai yang bertempat di Johor Bahru, Malaysia. Hunian mewah tersebut seharga 424.600 SGD (Rp 5,4 miliar) dan berdiri di kawasan lapangan golf.
Meski harus menyeberangi perbatasan setiap hari, Afiq mengaku pindah ke Johor Bahru membuatnya merasa lebih bahagia. Kendati demikian, Afiq tetap realistis menanggapi profesinya sebagai pekerja platform.
"Gajinya lumayan dan fleksibilitasnya bagus. Namun kenyataannya tidak ada perkembangan karier dan Anda harus mengambil risiko setiap hari," kata dia.
Editor: redaktur