Relasi dengan Bupati Cecep tak buat Crazy Rich Tasikmalaya kebal hukum

relasi-dengan-bupati-cecep-tak-buat-crazy-rich-tasikmalaya-kebal-hukum . (net)

Tridinews.com - Kedekatan pengusaha tambang pasir yang memiliki julukan crazy rich Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bernama Endang Abdul Malik alias Endang Juta dengan Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, tak membuatnya kebal dengan hukum.

Kini, Endang justru ditetapkan menjadi tersangka kasus tambang pasir ilegal di wilayah Tasikmalaya.

Endang memang sempat disebut merupakan loyalis dari Cecep.

Hal ini disampaikan oleh seorang warga Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, bernama Burhan.

“Waktu Pilkada dan Pilpres 2024 lalu, Endang Juta bergabung dengan Bos PO Primajasa, Amir Mahpud, Ketua Gerindra Jawa Barat, mendukung Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin,” ujarnya Kamis, (23/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

Sementara, penetapan tersangka terhadap Endang dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan.

"Benar, kami telah menangkap Endang Juta Tasikmalaya dan sudah P21," katanya, Kamis, dikutip dari Tribun Jabar.

Informasi penetapan tersangka terhadap Endang diawali dengan beredarnya sosok berkepala plontos itu mengenakan baju tahanan berwarna kuning.

Adapun Endang tengah diapit oleh dua anggota berseragam polisi dan dua lainnya memakai pakaian preman.
Tambang Pasir Milik Endang Sudah Diincar Cecep untuk Ditindak

Bukti Endang tidak kebal hukum adalah ketika ternyata Cecep sudah mengincar tambang pasir miliknya yang ternyata ilegal.

Adapun hal ini dilakukan Cecep setelah adanya instruksi dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi.

Cecep pun langsung bergerak cepat dengan mengutus jajarannya untuk menginventarisasi tambang ilegal di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

"Saya tidak anti tambang akan tetapi saya anti tambang ilegal. Kenapa? Pak Gubernur menitikberatkan yang ilegal karena negara rugi,” ungkap Cecep

Menurutnya, tambang ilegal yang ada di Kabupaten Tasikmalaya tidak memberikan dampak positif bagi pendapatan daerah.

Namun, sambungnya, justru hanya memuat adanya kerusakan infrastruktur seperti jalan.

“Maka tugas saya sebagai bupati bersama wakil bupati, apa yang disampaikan Pak Gubernur akan segera dibereskan. Yang dibereskan itu yang tidak resmi (ilegal, Red), yang resmi (berizin, red) jalan,” ungkap Cecep.

Selain memiliki kedekatan dengan Cecep, Endang ternyata juga dikenal sebagai loyalis Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dan Presiden Prabowo Subianto.

Adapun Endang sempat mendukung Iwan Bule ketika mencalonkan diri sebagai caleg DPR pada Pileg 2024 lalu.

Sosoknya sempat disorot saat menyalurkan ribuan paket sembako di mana seluruh biayanya ditanggung olehnya.

Adapun momen itu dilakukannya di Kecamatan Cidolong, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada 30 Januari 2024 lalu.

Endang sempat menyebut bagi-bagi sembako itu sebagai wujud kekagumannya terhadap sosok Iwan Bule dan Prabowo.

"Melalui bagi-bagi paket sembako ini saya berharap masyarakat bisa semakin mengenal sosok Iwan Bule dan Prabowo dan tentunya bisa menarik simpati masyarakat agar mencoblos mereka," kata Endang Juta, dikutip dari Tribun Priangan.


Sempat Viral Bagi Telur Berton-ton

Jauh sebelum dekat dengan elit politik, namanya sudah viral pada 28 September 2021 lalu ketika membagikan telur gratis di pinggir jalan Padakembang-Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.

Adapun aksi Endang itu dilakukan karena mengaku prihatin lantaran harga telur anjlok akibat pandemi Covid-19.

Sehingga, dia memborong telur yang dijual para peternak dan pedagang hingga seberat lima ton.

"Nah, telur yang saya beli mulai tiga sampai lima ton ini, saya bagikan ke masyarakat di pinggir jalan. Telur semuanya ini beli dari peternak dan pedagang telur, biar usaha mereka tetap jalan dan tak rugi," kata Endang.

Saat itu, tiap warga setempat atau pengendara yang melintas akan memperoleh satu kilogram telur.

Endang mengaku senang bisa membantu peternak dan pedagang telur saat itu yang terdampak pandemi Covid-19.

"Saya bantu seperti ini senang saja dan tanpa ada tujuan dan maksud apa pun," kata dia.

Editor: redaktur

Komentar