Tridinews.com - Kepala SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Agus Solihin, membeberkan kronologi keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami oleh puluhan siswanya pada Selasa (14/10/2025).
Agus menjelaskan sekolahnya mendapatkan jatah MBG sekitar 1.300 paket. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.255 paket MBG telah dibagikan dan dikonsumsi oleh siswa.
Paket MBG tiba di SMP Negeri 1 Cisarua, Bandung Barat pada pukul 09.00. Paket tersebut kemudian dibagikan pada pukul 09.30.
"Sampai jam 9 pagi, dibagikan jam 9.30. Durasi 9 pagi sampai 10 pagi, anak-anak makan, sudah itu biasa, tidak ada apa-apa," kata Agus.
Gejala keracunan baru muncul sekitar pukul 11.00, di mana para siswa mulai mengeluhkan sejumlah gejala keracunan seperti mual, pusing, dan muntah-muntah.
"Muncul jam 11, ada yang pusing, mual, dipisahkan mana yang pusing mana yang mual. Ada yang muntah-muntah juga," ungkapnya.
Pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga puskesmas untuk melakukan penanganan terhadap siswa-siswi yang mengalami keracunan.
Setidaknya ada 3 ruangan yang dijadikan tempat penampungan siswa keracunan, mulai dari laboratorium komputer, ruang multimedia, dan satu ruangan kelas.
Hingga pukul 13.00, ada 54 siswa yang terkonfirmasi mengalami keracunan. Selain mendapatkan perawatan di sekolah, sejumlah siswa mulai dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Sampai jam 1 ada 54 siswa yang mengalami keracunan, betul sudah yang dirujuk ke rumah sakit, RSUD Cibabat, RSUD Lembang, sama puskesmas sekitar sini," pungkasnya.
Di lokasi yang sama, guru SMP Negeri 1 Cisarua, M Fakhmi Nurdiansyah mengatakan, menu MBG yang disuguhkan kepada siswa berupa satu porsi nasi, sepotong ayam, sayur, dan sepotong buah melon.
Sumber keracunan diduga berasal dari lauk daging ayam. Pasalnya, daging ayam yang disuguhkan telah berbau tidak sedap dan diduga telah basi.
"Dugaan dari ayam, karena ada bau," kata M Fakhmi Nurdiansyah.
Fakhmi menambahkan, adanya MBG basi sempat terdeteksi oleh guru dari sekolah lain. Namun, paket MBG tersebut sudah terlanjur dibagikan ke siswa SMP Negeri 1 Cisarua.
"Kita dapat info bahwa ada yang basi dari sekolah lain, kan SPPG nya sama, sekolah TK dan SMK itu tidak dibagikan, namun yang di sini sudah keburu dibagikan," tandasnya.
Kondisi Korban Memburuk
Sebelumnya diberitakan kondisi belasan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memburuk usai keracunan MBG.
Mereka mulai dipasang infus, bernafas dengan alat bantu oksigen, hingga dirujuk ke rumah sakit.
Pantauan di lokasi, setidaknya ada 6 ambulans yang berada di halaman sekolah. Mereka silih berganti mengantarkan siswa keracunan MBG yang akan dirujuk ke rumah sakit.
"Betul ini mulai dirujuk ke rumah sakit, RSUD Cibabat, RSUD Lembang, sama puskesmas sekitar sini," kata Kepala SMP Negeri 1 Cisarua, KBB, Agus Solihin, Selasa (14/10/2025).
Agus mengungkapkan, dari jatah 1.300 MBG, hanya 1.255 paket MBG yang disantap oleh siswa. Dari informasi yang diterima Agus, ada 54 siswa yang mengalami keracunan MBG.
"Ada 1255-an yang terbagi kan, sudah dikonsumsi. Karena ada yang tidak sekolah. Hingga pukul 1 siang, ada 54 siswa yang keracunan," ungkapnya.
Agus menambahkan, ada tiga ruangan SMP Negeri 1 Cisarua yang dijadikan tempat penampungan siswa keracunan MBG. Mulai dari Laboratorium Komputer, ruang multimedia, dan satu ruangan kelas.
"Betul, kita tampung semua ke sini, jadi yang sudah pulang, kemudian bergejala kita bawa ke aini," ujarnya.
Ayam basi diduga penyebab keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua
. (net)