Tridinews.com - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan salah satu tujuan program koperasi desa (kopdes) merah putih adalah untuk memutus mata rantai distribusi rentenir.
"Koperasi desa merah putih ini adalah program untuk memutus mata rantai distribusi rentenir, tengkulak, dan juga bagaimana koperasi ini bisa memberikan akses masyarakat desa dalam hal permodalan, dalam hal distribusi barang-barang pokok dan sebagainya," katanya usai Upacara Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 di Gedung Kementerian Koperasi (Kemenkop), Jakarta, Sabtu.
Dalam hal ini, dia memastikan bahwa berbagai kegiatan melalui koperasi akan dilakukan secara transparan dengan menekankan proses transaksi digital atau cashless.
Menkop optimistis program ini akan dijaga bersama-sama, apalagi Kemenkop telah bekerja sama dengan aparat perangkat hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung yang memiliki program jaga desa.
Pengawasan dapat pula dilakukan seluruh warga negara, mengingat esensi koperasi adalah partisipasi masyarakat.
Pada Harkopnas ke-78, lanjutnya, menjadi momentum bagi kebangkitan koperasi dan gerakan ekonomi rakyat di seluruh Indonesia.
Karena itu, diharapkan peringatan tersebut memberikan energi dan semangat baru bagi semua pihak untuk terus menggerakkan ekonomi Indonesia berbasis koperasi yang menekankan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan.
"Kita berharap koperasi ini bukan sekedar badan ekonomi atau badan usaha atau lembaga ekonomi semata, tetapi juga koperasi adalah semangat gotong royong dan semangat ekonomi rakyat yang bergerak, bertumbuh dan berkembang," ungkap Menkop.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya memastikan pula bahwa Presiden RI Prabowo Subianto akan meluncurkan agenda besar berupa peresmian kopdes merah putih yang berjumlah 80.560 di Klaten, Jawa Tengah, pada 19 Juli 2025.
"Ya, ini lagi disiapkan, persiapan buat minggu depan ada launching di Desa Bentangan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah," ucap dia.
Editor: redaktur