Tridinews.com - Acara pesta rakyat di Garut dalam kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berlangsung ricuh disertai insiden fatal di kawasan Alun-Alun Garut dan Pendopo Kabupaten Garut pada Jumat (18/7). Akibat berdesak-desakan saat mengambil makanan gratis, 3 orang dilaporkan meninggal dunia dan 26 orang lainnya luka-luka, salah satu korban tewas merupakan anggota Polri.
Menurut laporan yang diterima, massa dari berbagai kalangan sudah memenuhi tempat acara sejak siang hari. Ribuan warga berantusias mengikuti jalannya kegiatan dari pernikahan dua tokoh muda. Namun, situasi mendadak berubah saat gerbang utama kawasan Pendopo Kabupaten Garut dibuka, dimana di dalamnya tersedia makanan gratis.
Tepatnya pada pukul 15.30 WIB, massa yang hendak menerima makanan saling berebut hingga berdesak-desakan, membuat personel penjagaan kewalahan mengatur warga yang memasuki gerbang.
Akibatnya, tiga orang korban meninggal dunia dan 26 lainnya luka-luka, satu diantaranya merupakan anggota polisi dan dua lainnya merupakan warga sipil.
Anggota polisi Bripka Cecep Saepul Bahri, 39 tahun dilaporkan pingsan saat hendak mengevakuasi warga, namun akhirnya menghembuskan nafas terakhir, korban lainnya adalah Vania Aprilia, 8 tahun dan Dewi Jubaeda, 61 tahun.
Acara yang semestinya dibuat untuk euforia berbahagia seketika berubah menjadi suasana mencekam dan penuh duka. Meski terdapat insiden, kegiatan pesta rakyat itu tetap berlangsung.
Hingga acara selesai pada Jumat malam, belum ada keterangan resmi dari pihak kedua keluarga mempelai, maupun dari Pemerintah daerah.
Sementara dari pihak penyelenggara acara, Rizal menyampaikan bahwa Dedi Mulyadi telah melarang kegiatan yang mengundang khalayak ramai.
"Pak Gubernur memang sudah sempat melarang kegiatan untuk undang massa. Pak Gubernur melarang ada makanan gratis," ucap Rizal.