Tridinews.com - Timnas U-23 Indonesia harus mengubur mimpi melangkah ke semifinal sepak bola putra SEA Games 2025 meski menutup laga Grup C dengan kemenangan 3-1 atas Myanmar. Pertandingan tersebut digelar di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, Thailand, Jumat.

Garuda Muda tampil agresif sejak menit awal. Peluang pertama lahir dari sepakan Toni Firmansyah, namun bola masih melambung di atas mistar. Tekanan berlanjut lewat sundulan Kadek Arel usai menerima sepak pojok Toni, tetapi belum menemui sasaran.

Di tengah dominasi Indonesia, Myanmar justru mencuri gol lebih dulu pada menit ke-29. Min Maw Oo melepaskan tembakan terukur dari luar kotak penalti yang gagal dibendung kiper Indonesia.

Indonesia meningkatkan intensitas serangan. Mauro Zijlstra nyaris menyamakan kedudukan, namun sontekannya melebar tipis. Peluang emas kembali hadir ketika bola hasil tembakan Mauro sempat mengarah ke gawang, tetapi disapu tepat di garis oleh pemain Myanmar.

Gol penyeimbang akhirnya tercipta di penghujung babak pertama. Toni Firmansyah memanfaatkan kesalahan kiper Myanmar, Hein Htet Soe, untuk mengubah skor menjadi 1-1 pada menit ke-45.

Memasuki babak kedua, Indonesia terus menekan. Kadek Arel kembali mendapat peluang di depan gawang, namun sepakan kerasnya melambung. Myanmar sempat mengancam lewat tembakan kapten Zaw Win Thein, tetapi bola melenceng dari sasaran.

Peluang emas demi peluang terus datang untuk Indonesia. Tendangan Donny Tri Pamungkas ditepis Hein Htet Soe, begitu pula sundulan Kadek Arel usai menerima lemparan jauh Robi Darwis.

Kebuntuan baru pecah menjelang laga usai. Pada menit ke-89, Jens Raven mencetak gol penting setelah menerima umpan sodoran dari Muhammad Ferrari, membawa Indonesia berbalik unggul 2-1. Drama berlanjut di masa injury time, ketika Jens Raven kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-95 untuk memastikan kemenangan 3-1.

Sayangnya, kemenangan tersebut belum cukup. Indonesia finis di peringkat kedua Grup C dengan tiga poin, mencetak tiga gol dan kebobolan dua. Namun Garuda Muda gagal lolos ke semifinal sebagai runner-up terbaik karena kalah produktivitas gol dari Malaysia, runner-up Grup B, yang mencetak empat gol meski kebobolan tiga kali.

Indonesia pun harus tersingkir dari persaingan medali, meski menutup fase grup dengan kemenangan penuh perjuangan.