Tridinews.com - Partai Pekerja Kurdistan (PKK) selaku milisi Kurdi menjadi sorotan karena resmi membubarkan diri, usai melawan pemerintahan Turki selama 40 tahun.
"[PKK] telah memutuskan untuk membubarkan diri dan mengakhiri perjuangan bersenjatanya [melawan pemerintah Turki]," demikian pernyataan resmi Kurdi pada Senin (12/5), dikutip AFP.
Sebelum keputusan tersebut, PKK sempat mendeklarasikan gencatan senjata dengan pemerintah Turki pada awal Maret lalu. Pengumuman ini sekaligus menjadi akhir perlawanan mereka.
Lantas siapa sebetulnya PKK atau yang dikenal milisi Kurdi?
PKK merupakan kelompok separatis Kurdi beraliran Marxis-Leninis yang didirikan pada 1978. Mereka juga menerapkan ideologi etnonasionalisme separatis.
Pemerintah Turki dan beberapa negara termasuk Amerika Serikat melabeli kelompok yang dikenal dengan Kongra-Gel sebagai teroris karena dianggap ingin menciptakan negara Kurdistan.
PKK disebut-sebut ingin menguasai wilayah Kurdi di Iran, Irak, Suriah, dan Turki. Mereka juga memiliki setidaknya 4.000 anggota yang tersebar di berbagai negara.
Di tengah upaya ini, mereka gencar menyerang target-target di Turki terutama yang berafiliasi dengan pemerintah.
Menurut laman Kementerian Luar Negeri Turki, sejak PKK didirikan, serangan mereka menyebabkan 40 ribu orang tewas. Pemerintah juga memandang milisi ini ingin menekan keberagaman, mencegah partisipasi dan integrasi warga Turki yang berasal dari suku Kurdi, dan mengintimidasi orang-orang di wilayah tersebut
Sasaran utama PKK meliputi aset polisi, militer, ekonomi, dan sosial di Turki. Selain itu, milisi ini menyerang warga sipil dan fasilitas diplomatik.
Tak cuma itu, Turki menyatakan PKK turut menyerang warga sipil dan fasilitas diplomatik. PKK juga terlibat dalam pemerasan, penyelundupan senjata, dan perdagangan narkoba.
Selama melancarkan aksinya, milisi ini menggunakan berbagai metode mulai dari menyerang infrastruktur, menculik perawat, petugas bea cukai, hingga menggunakan sianida untuk meracuni persediaan air minum.
Pemerintah Turki juga menyebut PKK terlibat dalam taktik yang tidak konvensional, penyergapan, pembunuhan hingga penembakan, dan mengeksekusi warga sipil yang tidak kooperatif.
Editor: redaktur