Tridinews.com - Masalah kesehatan di Indonesia masih menjadi persoalan yang belum tertangani dengan baik. Oleh karenanya Pemerintah Swedia berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam mengentaskan masalah-masalah kesehatan. Komitmen ini dinyatakan dalam forum Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) Healthcare Conference 2025 di Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Dalam acara tersebut, Menteri Kesehatan Swedia Acko Ankarberg Johansson menegaskan bahwa bantuan ini diberikan untuk hal-hal yang berbau penelitian. Sejumlah penyakit seperti penyakit kardiovaskular dan kanker menjadi sorotan bantuan Stockholm.
"Jadi penting bagi kita untuk melanjutkan penelitian, baik dalam kanker maupun penyakit kardiovaskular dan sebagainya. Jadi saya sangat menghargai semua Kemitraan yang kita miliki dengan negara lain dan lembaga Akademik lainnya untuk melakukan penelitian. Jadi itu baik bagi kita," tutur Johansson.
"Mengembangkan penelitian dalam Pengobatan dan pengobatan lanjutan. Dalam kanker paru-paru, diabetes, dan juga skrining. Jadi itu lebih merupakan penelitian klinis."
Johansson menambahkan bahwa hal-hal ini merupakan bentuk bagaimana pengentasan masalah kesehatan harus difokuskan pada metode-metode pencegahan yang menggunakan instrumen digital. Pasalnya, dampak dan biaya yang digunakan dan dihasilkan dari metode pencegahan akan jauh lebih murah dibandingkan pengobatan.
"Jadi, ini bukan hanya tentang kemurnian pekerjaan, tetapi lebih pada pencegahan. Dan itu adalah misi yang saya miliki di negara saya sendiri dan saya dengar itulah yang sedang dikerjakan. Saya juga berbicara tentang digitalisasi, saya pikir kita bisa mendapatkan manfaat dari keduanya dengan bekerja sama dalam pencegahan dan digitalisasi," tambahnya.
Sementara itu, merinci kerja sama ini, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa ada tiga hal yang akan menjadi fokus dari kerjasama ini. Hal ini meliputi penelitian yang melibatkan perguruan tinggi Karolinska Institutet dan mengembangkan kemampuan bidan dan perawat.
"Tujuan kami adalah untuk melampaui pembangunan layanan kesehatan di Indonesia melalui penerapan teknologi canggih dan dengan belajar dari kepemimpinan Swedia dalam sistem kesehatan berkelanjutan," tuturnya.
"Hal ini akan dicapai melalui tiga bidang utama kolaborasi: investasi dalam layanan kesehatan Indonesia untuk meningkatkan hasil kesehatan melalui kemitraan yang bermakna, perluasan kesempatan belajar dengan Karolinska Institutet untuk memperkuat keterampilan tenaga kesehatan, termasuk perawat dan bidan, serta dukungan untuk transfer teknologi dan berbagi pengetahuan, termasuk keahlian Indonesia dalam mengelola penyakit tropis."
Editor: redaktur