‎‎Aksi 'Berdarah' Warnai Demonstrasi di Tasikmalaya

aksi-berdarah-warnai-demonstrasi-di-tasikmalaya . (net)

 Tridinews.com - ‎‎Ratusan massa dari organisasi masyarakat (ormas) dan pelaku seni budaya melakukan aksi demonstrasi mengkritisi kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya. Mereka melakukan aksi di dua titik lokasi, di Balai Kota dan di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu (28/5/2025).

‎Yang menarik, aksi demonstrasi ini diwarnai aksi berdarah dan rangkaian aksi yang cukup mengerikan. Hal ini menyusul adanya atraksi seni debus yang dipertontonkan oleh peserta aksi.

‎Pantauan di lapangan, demonstrasi diawali dengan mendatangi Kantor Balai Kota Tasikmalaya di Jalan Letnan Harun. Sedianya ratusan massa gabungan berbagai ormas ini, ingin berorasi dan melakukan atraksi di dalam kompleks Balai Kota, atau di lapangan upacara.

‎Namun niat mereka tertahan oleh barikade aparat keamanan yang berjaga di gerbang masuk. Sempat terjadi ketegangan meski sebatas bersitegang secara verbal, karena massa memaksa ingin masuk.

‎"Kami tak mau orasi di pinggir jalan, kami ingin aspirasi kami didengar langsung oleh orang yang seharusnya mendengar, yaitu Wali Kota Tasik," kata Nanang Nurjamil, korlap aksi.

‎Sekitar 1 jam tertahan di gerbang, Sekretaris Daerah Pemkot Tasikmalaya Asep Goparulloh akhirnya mau menemui massa aksi. Asep menawarkan agar perwakilan demonstran mau duduk bersama di dalam kantor. Tapi tawaran itu ditolak, massa ingin seluruhnya masuk ke area Balai Kota.

‎Di moment ini, terungkap bahwa salah satu kekecewaan massa aksi adalah soal minimnya perhatian pemerintah terhadap ormas serta para pelaku seni budaya.

‎"Kami sudah berkali-kali berkirim surat, ingin audiensi, ingin berdiskusi tapi tak pernah ada tanggapan. Ini bukti arogansi Pemkot Tasikmalaya terhadap masyarakatnya," kata Nanang.

‎Dia bahkan mengaku kecewa karena peserta aksi yang ingin unjuk kepiawaiannya gagal karena tak diperbolehkan masuk ke lapangan Balai Kota.

‎"Ini sudah latihan, apakah tidak ada hati nurani? Kami hanya ingin tunjukan bahwa Kota Tasikmalaya itu punya potensi seni dan budaya," kata Nanang.

Karena gagal beraksi di Balai Kota, massa akhirnya bergerak ke kantor DPRD Kota Tasikmalaya. Kepada wakil rakyat, massa menumpahkan beragam aspirasi dan kritiknya terhadap kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Viman - Diky.

Di sisi lain, peserta aksi yang merupakan pelaku seni dan budaya akhirnya unjuk kabisa di halaman kantor DPRD.

Mereka menampilkan pertunjukan seni debus, yang membuat suasana menjadi tak biasa. Para pemain menampilkan atraksi kebal senjata tajam, dengan mengiris-iris bagian tubuhnya.

‎Namun demikian, tak sedikit dari pelaku pertunjukan yang terlihat mengeluarkan darah akibat atraksi itu. Meski setelah diusap pemain lainnya, pendarahan seketika terlihat berhenti, bahkan sembuh.

‎Pertunjukan ini juga sukses menarik perhatian masyarakat sekitar gedung DPRD dan aparat keamanan yang berjaga. Tapi tak sedikit pula yang memilih berpaling, melihat atraksi yang relatif mengerikan tersebut.

Editor: redaktur

Komentar