Tridinews.com - Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi belakangan ini membuat para buruh semakin resah. Rencananya para buruh akan menyuarakan keresahannya di depan Istana Merdeka, Minggu 1 Juni 2025 mendatang. Tak tanggung sebanyak 10.000 buruh akan turun mengepung Istana.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan setidaknya ada 103 bus massa yang sudah terupdate bakal mengikuti aksi, mulai dari kawasan Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Sementara untuk pekerja di kawasan Jabodetabek akan mengerahkan ribuan pengendara motor.
"Sampai tadi pagi (jumlah) massa ada 8.000 yang dikerahkan, target kami sampai hari H akan sampai 10.000 pada aksi unjuk rasa di Istana Negara," kata Ristadi, dalam konferensi pers, Jumat (30/5/2025).
Ristadi membeberkan beberapa tuntutan buruh dalam aksi itu. Pertama, meminta pemerintah melakukan pencegahan meluasnya PHK dan melindungi industri padat karya juga aneka industri lainnya di luar negeri.
Rencananya aksi dilakukan long march dari gambir hingga titik akhir di depan Istana Merdeka. Adapun beberapa tuntutan yang diminta antara lain :
Ristandi melihat realisasi PHK yang terjadi itu lebih dari data yang kini dirilis oleh beberapa pihak, dimana Kementerian Ketenagakerjaan menunjukan angka 26.455 kasus hingga Mei 2025. Sedangkan KSPN 61.351 kasus dan APINDO 73.992 kasus (Januari - Maret).
"Fakta dilapangan banyak perusahaan yang tidak mau melaporkan atau dipublikasi terjadi PHK diperusahaanya, dengan alasan untuk menjaga trust perbankan, buyer dan citra bisnisnya," katanya.
"Dengan demikian kami berani simpulkan bahwa jumlah PHK riil di lapangan lebih besar dai data PHK yang sudah terpublikasi di atas," tambahnya.
Editor: redaktur