'Dari kawan jadi lawan', definisi situasi Elon Musk dan Trump saat ini

dari-kawan-jadi-lawan-definisi-situasi-elon-musk-dan-trump-saat-ini . (net)

Tridinews.com - Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlibat pertengkaran dahsyat. Padahal Elon sebelumnya mendukung penuh Trump di Department of Government Efficiency (DOGE) sebelum beberapa hari yang lalu mengakhiri jabatannya sebagai pegawai khusus pemerintah.

Perselisihan antara Elon Musk dan Trump kini semakin memanas dan saling menyerang secara terbuka. Musk awalnya mengkritik keras RUU baru yang dijuluki Trump sebagai One Big Beautiful, yang disebut Musk akan memperparah defisit pemerintah AS.

Adapun Trump menuduh Musk menentang RUU itu karena ada ketentuan yang mencabut insentif bagi konsumen untuk membeli kendaraan listrik. Trump juga menepis anggapan bahwa ia akan kalah dalam pemilihan presiden tahun lalu tanpa dukungan Musk sebesar ratusan juta dolar.

Musk menulis di media sosialnya, X, dengan tanggapan "Terserah". Ia menyebut tak peduli dengan subsidi mobil listrik tapi ingin mengurangi utang nasional, yang menurutnya merupakan ancaman eksistensial negara. Ia bersikeras Partai Demokrat akan menang dalam pemilihan tahun lalu jika ia tidak membantu Trump.

"Saya sangat kecewa dengan Elon. Saya telah banyak membantu Elon, dia tahu setiap aspek dari RUU ini. Dia mengetahuinya lebih baik daripada hampir semua orang, dan dia tidak pernah punya masalah sampai setelah dia pergi," cetus Trump.

"Lihat, Elon dan saya punya hubungan yang hebat. Saya tidak tahu apakah kami akan seperti itu lagi," kata sang presiden yang dikutip detikINET dari CNN.

Musk segera menanggapi di X, dengan mengatakan bahwa komentar presiden itu salah dan RUU ini tak pernah ditunjukkan kepadanya sekali pun. Dia kemudian beralih ke serangan pribadi terhadap Trump, setelah memujinya beberapa hari sebelumnya kala tampil di Ruang Oval untuk menandai berakhirnya masa jabatannya di Doge.

"Tanpa saya, Trump akan kalah dalam pemilihan, Demokrat akan menguasai DPR dan Republik akan berada di posisi 51-49 di Senat. Sungguh tidak tahu terima kasih," tulisnya, menanggapi video pernyataan Trump.

Orang terkaya dunia itu melancarkan serangkaian serangan luar biasa pada Trump, termasuk dengan menyatakan tanpa bukti bahwa Trump muncul dalam berkas yang belum dirilis terkait dengan mendiang pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein.

"Saatnya menjatuhkan bom yang sangat besar. (Trump) ada dalam berkas Epstein. Itulah alasan sebenarnya berkas-berkas itu tidak dipublikasikan," sebut Musk, nakhoda Tesla dan SpaceX

Beberapa menit kemudian, ia melanjutkan: "Tandai postingan ini untuk masa mendatang. Kebenaran akan terungkap," imbuhnya. Tak hanya itu, Musk juga mendukung jika Trump kena impeachment dan diganti oleh wakilnya, JD Vance.

Di sisi lain, Trump juga mengunggah di Truth Social bahwa sebenarnya ia memecat Musk dari jabatannya sebagai penasihat khusus. "Kebohongan yang sangat kentara. Sangat menyedihkan," tulis Musk menanggapinya.

Editor: redaktur

Komentar