Rusia kembali gempur Ukraina, 5 orang tewas

rusia-kembali-gempur-ukraina-5-orang-tewas . (net)

Tridinews.com - Rusia terus menggempur Ukraina. Serangan Rusia di kota Kherson dan Kharkiv, Ukraina pada Sabtu (7/6) dini hari waktu setempat menewaskan sedikitnya lima orang.

Serangan terhadap sebuah gedung bertingkat di Kherson menewaskan sepasang suami istri, menurut gubernur Kherson, Oleksandr Prokudin.

Di Kharkiv, tiga orang lainnya tewas dan sedikitnya 17 orang terluka dalam apa yang disebut Wali Kota Igor Terekhov sebagai "serangan paling kuat" di kotanya sejak dimulainya perang.

Dalam beberapa minggu terakhir, pasukan Rusia telah mempercepat kemajuan mereka, sementara negosiasi gencatan senjata terbaru gagal menjadi penengah untuk mengakhiri perang tiga tahun tersebut.

"Kharkiv saat ini mengalami serangan paling dahsyat sejak dimulainya perang skala penuh," Wali Kota Kharkiv Igor Terekhov memposting di Telegram, menyebut adanya rentetan rudal, drone buatan Iran, dan bom berpemandu yang menyerang secara bersamaan.

"Sampai saat ini, setidaknya 40 ledakan telah terdengar di kota tersebut selama satu setengah jam terakhir," tulisnya pada pukul 4:40 pagi waktu setempat (0140 GMT), seraya menambahkan bahwa drone-drone masih berdengung di atas kepala. "Ancaman itu tetap ada," imbuhnya dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/6/2025).

Sedikitnya 17 orang lainnya terluka. Gubernur Kharkiv, Oleg Synegubov mengatakan korban luka termasuk dua anak.

"Petugas medis menyediakan bantuan yang diperlukan," imbuhnya.

Sebelumnya, kota di timur laut itu sudah terguncang oleh serangan pada hari Kamis yang melukai sedikitnya 18 orang, termasuk empat anak.

Sementara itu di kota Lutsk di bagian barat, dekat perbatasan Polandia, tim penyelamat pada hari Sabtu, menemukan korban tewas kedua dari serangan hari sebelumnya. Tim penyelamat menyebut korban tewas tersebut sebagai seorang wanita berusia 20-an tahun.

Ukraina telah mendorong gencatan senjata 30 hari tanpa syarat dan segera, mengeluarkan usulan terbarunya selama pembicaraan damai di Istanbul, Turki pada hari Senin lalu.

Namun Rusia, yang kini menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, telah berulang kali menolak tawaran tersebut.

Editor: redaktur

Komentar