Tridinews.com - Calon presiden Kolombia terkemuka Miguel Uribe masih dalam kondisi serius dan berjuang untuk hidupnya di rumah sakit pada Minggu, (8/6) setelah seorang remaja bersenjata menembaknya dua kali di kepala ketika rapat umum kampanye Bogota.
Senator sayap kanan berusia tiga puluh sembilan tahun itu menjalani operasi awal yang berhasil untuk mengatasi lukanya dari serangan yang terjadi pada Sabtu itu. Namun dokter memperingatkan bahwa hidupnya masih dalam bahaya serius.
Dia masih dalam "kondisi paling serius dan prognosisnya belum diketahui" kata petugas medis di Klinik Santa Fe di ibu kota, diberitakan AFP.
Pencobaan pembunuhan Uribe benar-benar mengejutkan negara yang percaya bahwa politik berdarah dan kekerasan narkoba selama beberapa dekade sebagian besar sudah berlalu.
Ratusan orang turun ke jalan di kota-kota besar pada Minggu untuk menyalakan lilin, berdoa dan menyuarakan kemarahan mereka atas serangan itu.
"Hati kami hancur, Kolombia sakit," kata Carolina Gomez, seorang pengusaha wanita berusia 41 tahun, kepada AFP saat dia menyalakan lilin dan berdoa di luar rumah sakit tempat Uribe dirawat.
Massa bersatu dalam teriakan "kekuatan untukmu Miguel" dan "rakyat bersamamu." Istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, berterima kasih kepada warga Kolombia atas dukungan mereka dan meminta mereka untuk bersama-sama berdoa bagi keselamatannya.
"Ia berjuang keras demi hidupnya," katanya.
Senator tersebut menerima dua luka tembak di kepala dan satu tembakan di kaki. Meskipun seorang petugas keamanan di tempat kejadian menangkap tersangka penembak, motif penembakan tersebut masih belum diketahui publik.
Uribe telah menjadi pengkritik keras pemerintah kiri Kolombia, kelompok gerilya yang masih menguasai sebagian besar wilayah negara tersebut dan kartel narkoba yang sangat kuat.
Pemerintah telah berjanji menggunakan setiap sumber daya polisi, militer dan intelijen untuk mengungkap motif tersebut dan menemukan pihak yang memerintahkan upaya pembunuhan ini.
Polisi mengatakan tidak ada ancaman khusus terhadap nyawa Uribe, tetapi seperti tokoh masyarakat lainnya, ia memiliki perlindungan pribadi yang ketat. Sejarah keluarga Senator muda ini menelusuri tragedi Kolombia modern, yang membuat serangan itu menjadi yang paling menyedihkan bagi banyak orang.
Ia adalah cucu dari mantan presiden Julio Cesar Turbay yang masa jabatannya pada 1978-1982 ditandai pemberontakan gerilya dan munculnya kartel narkoba Medellin dan Cali.
Namun Uribe lebih dikenal sebagai putra Diana Turbay, seorang jurnalis Kolombia terkenal yang terbunuh setelah diculik Pablo Escobar dan kematiannya mengguncang negara tersebut.
Sebuah tim yang terdiri dari sekitar 100 penyelidik kini tengah bekerja untuk menentukan motif serangan tersebut, kata Menteri Pertahanan Pedro Sanchez pada Minggu.
Sebelumnya, ia telah menawarkan hadiah sekitar US$725.000 untuk informasi tentang siapa yang berada di balik penembakan tersebut.
Tersangka diyakini berusia sekitar 15 tahun, dia terluka dalam insiden itu dan sedang menerima perawatan, kata direktur polisi Carlos Fernando Triana.
Dua orang lainnya, seorang pria dan seorang wanita, juga terluka, dan senjata api jenis Glock disita.
Serangan itu dikecam oleh para politisi dari berbagai spektrum politik.
Presiden berhaluan kiri Gustavo Petro mengutuk kekerasan itu sebagai "serangan tidak hanya terhadap dirinya, tetapi juga terhadap demokrasi, kebebasan berpikir, dan pelaksanaan politik yang sah di Kolombia."
Penembakan itu juga dikecam dari luar negeri, dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyebutnya sebagai "ancaman langsung terhadap demokrasi."
Namun Rubio juga menyalahkan Petro, mengklaim serangan itu adalah "hasil retorika kiri yang keras yang datang dari tingkat tertinggi pemerintah Kolombia."
"Presiden Petro perlu mengurangi retorika yang menghasut dan melindungi pejabat Kolombia," kata diplomat tinggi AS itu.