Tridinews.com - Pemerintah China meminta baik Israel maupun Iran dapat menghindari eskalasi ketegangan pasca serangan Israel ke Iran pada Jumat (13/6) dan kemudian dibalas oleh Iran pada hari yang sama.
"Memanasnya situasi wilayah secara tiba-tiba tidak menguntungkan siapa pun. China meminta pihak-pihak terkait untuk memilih tindakan yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan, dan menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat (13/6).
Pada Jumat (13/6) , Israel melakukan serangkaian serangan besar-besaran ke sejumlah target militer di Iran, termasuk ke beberapa individu yang dikabarkan memiliki koneksi dengan program nuklir negara tersebut.
Iran kemudian membalas serangan Israel itu pada Jumat (13/6) malam. Iran menyerang dua kota besar di Israel, yaitu Yerusalem dan Tel Aviv dan mengakibatkan 12 orang luka berat, 8 luka sedang dan 34 orang luka ringan akibat pecahan peluru.
China, ungkap Lin Jian, mengikuti dengan saksama serangan Israel terhadap Iran dan sangat khawatir tentang potensi konsekuensi serius dari operasi tersebut.
"China menentang tindakan yang melanggar kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial Iran, dan menentang tindakan yang meningkatkan ketegangan dan memperbesar konflik," tambah Lin Jian.
Lin Jian pun mengatakan China siap memainkan peran konstruktif dalam membantu meredakan situasi.
Akibat serangan Israel ke Iran itu, media siaran Iran Press TV melaporkan bahwa adanya korban jiwa, termasuk sejumlah perempuan dan anak-anak, yang tewas dalam serangan tersebut, meskipun tidak merinci berapa jumlahnya.
Tentara Israel menyatakan bahwa jet-jet tempur mereka telah menyelesaikan tahap pertama dari operasi serangan mereka.
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Hussein Salami, komandan Markas Pusat Khatam al-Anbiya IRGC Gholamali Rashid, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri, fisikawan Mohammad Mehdi Tehranchi dan mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran, Fereydoon Abbasi tewas akibat serangan tersebut.
Selain melakukan serangan udara, Israel juga melakukan sejumlah operasi sabotase lebih dalam ke Iran, dengan tujuan merusak lokasi-lokasi peluncuran rudal dan pertahanan udara.
Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, mengatakan rezim Zionis Israel harus bersiap menunggu hukuman yang keras.
Sementara dalam serangan Iran ke Israel menyasar ke sejumlah gedung yang menyebabkan kerusakan di beberapa lantai. Sirene serangan udara berbunyi di seluruh wilayah Israel, mengimbau warga mencari perlindungan.
Rudal terlihat di atas langit Tel Aviv. Militer Iran mengaku telah melepaskan dua salvo.
Menurut Israel, Iran menembakkan 100 rudal, sebagian besar berhasil dicegat. Sementara AS mengaku militernya juga ikut menembak jatuh rudal Iran.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menegaskan bahwa serangan udara yang diluncurkan Israel terhadap Iran merupakan keputusan sepihak Israel yang diambil tanpa keterlibatan apapun dari pihak AS.
Menurut Rubio, Israel telah menyampaikan bahwa mereka meyakini operasi terhadap Iran tersebut “diperlukan untuk membela diri”.
Ia memastikan bahwa Presiden Donald Trump dan pemerintah AS telah mengambil semua tindakan yang diperlukan demi melindungi pasukan AS di Timur Tengah serta tetap menjaga komunikasi dengan mitra kawasan.
Editor: redaktur