‎Akibat Main Masak-masakan, 4 rumah dan 1 Mesjid Terbakar

akibat-main-masak-masakan-4-rumah-dan-1-mesjid-terbakar . (net)

‎Tridinews.com - ‎Empat rumah dan satu masjid di Kampung Sayang Kulon, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur kebakaran pada Sabtu (14/6/2025) siang. Diduga kebakaran tersebut dipicu seorang bocah yang menyalakan lilin untuk bermain masak-masakan di dekat gorden kamar.

‎‎Berdasarkan informasi, kobaran api terlihat dari rumah semi permanen milik Dudu Durahman sekitar pukul 13.30 WIB. Api pun merembet ke tiga rumah lainnya dan masjid yang berada di samping rumah tersebut.

‎‎"Total ada empat rumah dan satu masjid yang terbakar. Tapi yang hangus hanya satu rumah, untuk tiga rumah dan masjid terbakar sebagian," kata Petugas Pemadam Kebakaran Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) 1 Cianjur Reki Maulana.

‎‎Menurut dia, kobaran api berhasil dipadamkan dua jam kemudian, tepatnya setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi.

‎‎"Pemadaman cukup lama karena banyak barang mudah terbakar dan sulit mencari sumber air," katanya.

‎‎Dia mengungkapkan, kebakaran tersebut diduga disebabkan seorang anak berusia delapan tahun yang bermain masak-masakan di dalam kamar dengan menggunakan lilin sebagai kompor atau sumber api.

‎‎Namun api dari lilin tersebut ternyata membakar gorden yang berada di dekatnya. Api pun terus membesar sehingga melalap seluruh rumah dan bangunan di sekitarnya.

‎‎"Keterangan dari warga anak tersebut sedang masak-masakan di dalam kamar di rumah semi permanen. Anak tersebut sempat berusaha memadamkan api, tapi terus membesar sehingga warga langsung mengevakuasi anak tersebut," kata dia.

‎‎Dia mengatakan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian itu "Tidak ada korban, kerugian materil diperkirakan Rp200 juta rupiah," tambahnya.

‎Reki mengimbau warga untuk lebih waspada dan meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak di rumah, agar kejadian serupa tidak terulang.

‎‎"Orang tua harus lebih memperhatikan aktivitas anak-anak, terutama yang melibatkan api," pungkasnya.

Editor: redaktur

Komentar