Tridinews.com - Manajemen Malut United FC resmi memecat Pelatih Kepala Imran Nahumarury dan Direktur Teknik Yeyen Tumena setelah keduanya dinilai melakukan pelanggaran berat yang bertentangan dengan prinsip dan tujuan klub berjuluk Laskar Kie Raha itu.
"Surat pemecatan sudah kami kirimkan dan telah mereka terima. Keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir karena bertentangan dengan filosofi, prinsip, dan tujuan klub," kata Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera Dirk Soplanit, Senin.
Dirk menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk menyelamatkan klub dari keterpurukan dan menekankan bahwa kepentingan klub berada di atas segalanya.
"Keputusan ini kami ambil karena ingin menyelamatkan klub. Bagi kami, klub lebih besar dari semuanya," katanya.
Dirk mengatakan, prestasi bukan satu-satunya tujuan utama Malut United. Klub yang baru berusia dua tahun ini menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, komitmen, dan loyalitas dalam setiap aspek.
"Selama dua tahun ini kami belum berbisnis sama sekali. Kami fokus membangun branding klub dan menyiapkan infrastruktur untuk menjadi klub profesional. Setelah itu, baru memikirkan pengembangan bisnis," katanya.
Ia juga mengakui peran sosial Malut United dalam membahagiakan masyarakat serta menciptakan peluang bagi pengembangan pemain usia dini di Maluku dan Maluku Utara.
Dirk berharap pernyataan resmi ini dapat mengakhiri polemik yang muncul terkait pemecatan tersebut.
Ia memastikan manajemen kini fokus mempersiapkan tim menghadapi musim kompetisi berikutnya yang diprediksi lebih kompetitif.
"Musim depan tantangannya lebih berat karena semua klub ingin menjadi juara. Fokus kami sekarang adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin," katanya.
Seperti diketahui, Malut United mencatatkan prestasi gemilang di bawah duet Imran dan Yeyen termasuk promosi ke Liga 1 setelah mengalahkan Persiraja Banda Aceh di laga perebutan tempat ketiga Liga 2 musim lalu. Malut United naik ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia bersama PSBS Biak dan Semen Padang.
Namun, manajemen Malut United terpaksa memecat Imran. Keputusan itu menjadi kejutan besar mengingat kontribusi pelatih tersebut terhadap kemajuan tim sangat dirasakan, salah satunya dengan membawa Malut United menempati posisi ketiga klasemen Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 dengan meraih 57 poin.
Editor: redaktur