Tridinews.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menekankan pengembangan dua program prioritas untuk memajukan dunia pendidikan di tanah air.

"Yang pertama perbaikan satuan pendidikan (sekolah) dan digitalisasi untuk meningkatkan sistem pembelajaran," katanya di Kota Jambi, Kamis.

Ia mengatakan, pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun ini menyiapkan dana sebesar Rp16,9 triliun untuk program revitalisasi 11 ribu satuan pendidikan dan pengembangan digitalisasi sistem pembelajaran.

Khusus program revitalisasi, kementerian sepakat pengelolaan dana perbaikan diserahkan langsung kepada pihak sekolah melalui transfer dengan harapan penggunaan dana lebih efisien karena melibatkan tenaga kerja lokal, sehingga terjadi perputaran ekonomi bagi masyarakat setempat.

Program kedua, katanya, secara bertahap melakukan digitalisasi pendidikan dalam rangka meningkatkan sistem pembelajaran.

Tahun ini program digitalisasi secara bertahap menyasar 300 ribu satuan pendidikan di Indonesia, dengan menciptakan ruang cerdas berbasis teknologi.

Untuk mendukung hal itu, kementerian mulai melakukan pelatihan kepada guru di sekolah, agar mereka bisa beradaptasi dengan program tersebut.

Kementerian terus berusaha meningkatkan mutu pendidikan melalui reformasi sistem pembelajaran mendalam serta memperbaiki mutu pendidikan dari hulu.

Berdasarkan laporan Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO), kualitas anak Indonesia belum sesuai dengan harapan, termasuk kemampuan literasi dianggap masih jauh dari harapan.

Pemerintah berencana memasukkan akal imitasi (AI) sebagai mata pelajaran pilihan.

Menurut dia, perkembangan teknologi sudah tidak bisa dihindari sehingga digitalisasi harus dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung kemajuan bangsa.

"Kami tidak mengubah kurikulum, kami memperbaiki metodenya, karena metode lebih penting dari materi," katanya.