Transformasi Digital Dibutuhkan SDM Unggul dan Adaptif

transformasi-digital-dibutuhkan-sdm-unggul-dan-adaptif . (net)

Tridinews.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Cris Kuntadi, mengatakan dalam proses transformasi digital dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan adaptif. Cris menegaskan untuk menciptakan SDM yang unggul dan adaptif dibutuhkan kolaborasi antara pemeriksaan pelaku industri.

‎Hal ini disampaikan Cris dalam acara Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).

‎Dalam forum bertajuk 'INDONESIAN NEXT: Leading the Digital Age with Government and Industry Collaboration', Cris menekankan bahwa keberhasilan transformasi digital tak hanya bergantung pada kecanggihan teknologi, melainkan juga kesiapan dan kualitas SDM.

‎"Transformasi digital harus menempatkan manusia sebagai pusat dari setiap kebijakan dan inovasi. Pendekatan berpusat pada manusia, atau People Centered Approach, menjadi fondasi utama strategi ketenagakerjaan ke depan," ujar Cris dalam keterangannya, Rabu (6/8/2025).

‎Cris juga menyoroti sejumlah tantangan di sektor ketenagakerjaan, seperti dominasi pekerja informal, ketimpangan antara kompetensi tenaga kerja dan kebutuhan industri, serta tingginya tingkat pengangguran di kalangan anak muda.

‎Untuk menjawab persoalan ini, Kemnaker telah menyusun strategi transformasi ketenagakerjaan dengan menitikberatkan pada penguatan fondasi SDM.

‎Strategi ini meliputi pelatihan vokasi berbasis kebutuhan industri, program reskilling secara masif dan inklusif untuk kelompok rentan dan pekerja informal, serta penguatan hubungan industrial yang kolaboratif dan berkelanjutan.

‎Tak hanya itu, pemanfaatan teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI) juga menjadi sorotan Cris. Salah satunya diwujudkan melalui platform SIAPKerja yang mampu mencocokkan pencari kerja dengan lowongan secara real-time dan mendukung kebijakan berbasis data pasar tenaga kerja.

‎Sampai Semester I 2025, Kemnaker telah menjalin kerja sama strategis dengan 21 kementerian/lembaga, 12 pemerintah daerah, dan 35 mitra pembangunan. Kolaborasi ini meliputi pelatihan dan sertifikasi kompetensi SDM di berbagai sektor prioritas seperti energi, agroforestri, pariwisata, hingga perlindungan pekerja migran.

‎"Kami percaya, dengan sinergi antara pemerintah, pelaku industri, serikat pekerja, dan lembaga pelatihan, kita dapat menciptakan SDM yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan," pungkas Cris.

Editor: redaktur

Komentar