Tridinews.com - Kepolisian Daerah Jawa Barat membenarkan adanya peristiwa seorang ibu berinisial EN yang tewas gantung diri dan dua anaknya diduga diracun di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat.
"Iya benar, ada kejadian tersebut," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Hendra Rochmawan saat dikonfirmasi di Bandung.
Hendra menjelaskan dua anak yang ditemukan meninggal dunia masing-masing berusia 11 bulan dan 9 tahun. Keduanya diduga diracun oleh sang ibu.
Sementara ibunya mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di tiang pintu kamar. "Diduga bunuh diri, ditemukan juga surat wasiat," tambahnya.
Saat ini, tim penyidik kepolisian masih dalam perjalanan menuju lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kematian ibu dan dua anaknya itu.
Dari foto yang diterima, terlihat sang ibu dalam kondisi tergantung di tiang pintu, sedangkan dua anaknya ditemukan tergeletak tidak bernyawa di dalam rumah.
"Untuk saat ini anggota masih dalam perjalanan ke lokasi," kata Hendra.
Polisi juga menemukan sebuah surat wasiat yang ditinggalkan korban. Berikut isi surat tersebut dalam bahasa Sunda beserta terjemahannya:
Versi Sunda:
Mamah, bapa, ema, bapa, teteh, aa sadayana hampura abi, hampura abi ngalakukeun kieu.
Abi tos cape lahir batin, abi tos teu kuat ngajalani hirup kieu, abi cape hirup ngagugulung hutang nu euweuh beresna, kalah beuki nambahan beuki dieu teh. Bari abi te apal hutang ka saha wae, sabaraha atawa urut naon…
Abi cape boga salaki gede bohong wae teh, euweuh sadarna. Abi cape dinyerihatekeun wae teh, puguh ning ku batur geus dikucilkeun, pada ngomongkeun, pada mikangewa bari jeung teu ramasa salah.
Boga salaki kalah hayoh we gede bohong jeung gede hutang, CAPEEEEEEEEEEEEE sugan abi jeung budak geus maot mah aya sadarna, mun henteu sadar ge keun bae nu penting teu nyangsarakeun ka budak abi.
Era karunya ngahesekeun wae lanceuk + kolot teh, abi geus eweuh mah moal ngahesekeun wae.
Hampura abi teu bisa mulang tarima ka kolot jeung lanceuk-lanceuk.
Terjemahan bahasa Indonesia:
Mama, bapak, ibu, teteh, aa, semuanya maafkan saya, maafkan saya melakukan hal ini.
Saya sudah lelah lahir batin, saya sudah tidak kuat menjalani hidup seperti ini. Saya lelah hidup terhimpit utang yang tidak ada habisnya, malah semakin lama semakin bertambah. Sementara saya sendiri tidak tahu utang ke siapa saja, berapa jumlahnya, atau dari mana asalnya…
Saya lelah punya suami yang hanya besar omongan dan penuh kebohongan, tidak ada kesadarannya. Saya lelah terus disakiti, padahal orang lain sudah mengucilkan, banyak yang membicarakan, banyak yang merasa jijik, sementara saya sendiri merasa tidak salah.
Punya suami malah semakin banyak bohong dan utang, CAPEEEEEEEEEEEEE. Saya pikir kalau saya dan anak sudah mati, mungkin dia baru sadar. Kalau pun tidak sadar ya biarlah, yang penting tidak menyengsarakan anak saya.
Saya malu dan kasihan terus merepotkan kakak dan orang tua. Kalau saya sudah tidak ada, setidaknya tidak akan terus merepotkan.
Maafkan saya karena tidak bisa membalas budi kepada orang tua dan kakak-kakak.
Miris, ibu dan kedua anaknya bunuh diri, diduga masalah pribadi
