Korban keracunan akibat MBG di Garut bertambah jadi 569 orang

korban-keracunan-akibat-mbg-di-garut-bertambah-jadi-569-orang . (net)

Tridinews.com - Korban keracunan diduga akibat menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami kenaikan signifikan.

MBG merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi bagi anak sekolah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, mencatat hingga Kamis (18/9/2025) kemarin, terdapat penambahan korban hingga 569.

"Hingga saat ini jumlah yang diduga mengalami keracunan ada 569 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, Kamis malam.

Ia menyatakan, bertambahnya korban didominasi oleh murid sekolah dasar (SD), setelah sebelumnya korban dari sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan Madrasah Aliyah (MA).

Ia menyebut, mayoritas korban mengalami gejala ringan sampai harus ditangani atau dirawat di puskesmas.

"Total pasien yang sempat dirawat inap mencapai 30 orang. Dari jumlah itu, 11 orang sudah dipulangkan, sementara 19 orang lainnya masih mendapat perawatan," terangnya.

Sebelumnya, Kapolres Garut, AKBP Yugi Bayu Hendarto, mengatakan ada 194 pelajar yang diduga keracunan menu MBG di Garut.

Mereka mengalami gejala ringan, sedangkan yang harus menjalani perawatan berjumlah 19 orang di mana sehari sebelumnya hanya 14 orang.

"Sebanyak 19 siswa ini sekarang sedang menjalani perawatan di Puskesmas Kadungora," ujar Yugi kepada wartawan, Kamis.

Menurutnya, peristiwa tersebut diduga berawal selepas korban menyantap hidangan MBG. 

Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Anggota DPR Kritik BGN Buat Dapur Asal Jadi

Menu yang disajikan saat itu adalah nasi putih, tempe orek, ayam woku, lalapan sayur, dan buah stroberi.

"Kami telah melakukan penyelidikan, meminta keterangan saksi, mengirimkan sampel bekas makanan dan muntah ke laboratorium, berkoordinasi dengan puskesmas," ungkap Yugi.

Biaya Pengobatan Ditanggung Pemkab

Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, sempat menengok belasan pelajar yang alami gejala keracunan diduga setelah menyantap MBG.

Putri datang ke UPT Puskesmas Kadungora yang menjadi tempat 15 orang pelajar menjalani perawatan setelah mengalami gejala keracunan makanan pada Rabu (17/9/2025) malam.

"Alhamdulillah mereka sudah lebih baik, kan mereka mengeluhkan pusing sakit perut lemes jadi yang ke sini sebenernya yang punya keluhan lemesnya sakit perut," ujarnya, Rabu.

Ia menjelaskan, keluhan yang dialami para pelajar cenderung seragam, tetapi penyebab pasti keracunan yang dialami para siswa belum dapat dipastikan.

"Karena apanya juga tidak bisa diidentifikasi hari ini, kita harus melihat dulu, kan di sekolah ini banyak faktor."

"Jadi kita tidak mau menyampaikan statemen penyebabnya kenapa. Yang jelas ini ada kontaminasi, tapi kita tidak tahu itu apa," lanjut Putri.

Putri menuturkan, pihaknya juga melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Garut telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab hal tersebut.

Nantinya, hasil pemeriksaan akan dijadikan bahan evaluasi pemerintah daerah.

"Sampelnya sudah diambil, semoga hasilnya bisa untuk bahan evaluasi ke depannya. Sekarang juga lagi di-tracking," ucapnya.

Ia menegaskan, seluruh biaya pengobatan para pelajar yang terdampak ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.

"Intinya kami sangat responsif terhadap apa yang terjadi di lapangan," ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polres Garut Selidiki Dugaan Keracunan MBG yang Timpa Ratusan Pelajar, Jumlah yang Dirawat Bertambah.

Editor: redaktur

Komentar