Tridinews.com - Pemerintah Indonesia berencana membangun pusat produksi pangan di Sumatera dan Kalimantan yang nantinya akan dipasok ke Palestina.
Ini merupakan langkah lanjutan dari sebelumnya Indonesia telah mengirim bantuan 10 ribu ton beras ke Palestina.
"Kami akan membangun klaster di Kalimantan dan Sumatera," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di kantornya, Senin (22/9/2025).
Baca juga: Mentan Amran Minta Bulog Lanjut Serap Gabah Petani Rp 6.500 Per Kg
"Pangannya Palestina bisa disuplai dari Indonesia. Itu real, bantuan kita pada Palestina nanti ke depan. Itu perintah Bapak [Presiden Prabowo Subianto]. Beliau luar biasa ide-idenya," sambungnya.
Amran mengungkap komoditas yang akan diproduksi di tempat ini meliputi beras dan produk hortikultura.
Selain itu, menurutnya, tenaga kerja yang terlibat juga tidak hanya dari Indonesia, tetapi ada kemungkinan berasal dari Palestina.
"Ya, ada rencana dari sana waktu hasil pertemuan kemarin bersama Menteri Pertanian Palestina. Kemungkinan [ada] tenaga ahli [dari Palestina]," ujar Amran.
Sebelumnya pada Juli 2025, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa 10 ribu ton beras untuk Palestina.
Bantuan ini diserahkan langsung secara simbolis oleh Amran Sulaiman kepada Menteri Pertanian Negara Palestina Rezq Basheer-Salimia pada Senin (7/7/2025) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan.
Amran mengungkapkan bahwa bantuan beras tersebut diberikan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto sebelum dirinya bertolak ke Brasil untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025.
“Atas arahan Bapak Presiden Republik Indonesia, beliau memberikan perintah pada kami untuk memberi bantuan pada saudara kita di Palestina 10.000 ton beras,” kata Amran usai pertemuan bilateral pada Senin (7/7/2025).
Ia menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan wujud nyata solidaritas Indonesia terhadap rakyat Palestina yang saat ini menghadapi tantangan berat akibat krisis kemanusiaan yang terus berlangsung
”Jadi ini adalah bentuk bantuan kemanusiaan kepada saudara-saudara kita di Palestina. Juga kita doakan supaya cepat merdeka, dan kita support pangannya,” ucap Amran.
Amran mengungkapkan bahwa pengiriman bantuan beras akan diserahkan kepada Duta Besar Palestina di Indonesia terkait penentuan waktu dan mekanisme pendistribusian.
”Bantuan akan dikirim tergantung Dubes Palestina yang ada di Indonesia. Kapan saja bisa dikirim, kami serahkan berasnya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Negara Palestina, Rezq Basheer-Salimia, menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian luar biasa dan konsistensi dukungan pemerintah Indonesia.
”Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada pemerintah Indonesia. Terima kasih telah mendukung Palestina di semua bidang, terutama atas dukungan terhadap hak rakyat Palestina,” ucapnya.
Selain itu, dalam pertemuan bilateral tersebut, Indonesia juga menginisiasi pendirian Zona Investasi Solidaritas Palestina–Indonesia di sektor pertanian dengan mengalokasikan lahan seluas 10.000 hingga 15.000 hektare di Provinsi Sumatera Selatan.
Zona ini diharapkan menjadi basis kerja sama jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan, mendorong pembangunan pedesaan, dan membuka peluang investasi pertanian yang saling menguntungkan.
Kedua pihak juga menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MoU) Kerja Sama di Bidang Pertanian yang memperkuat hubungan strategis dan kemanusiaan antara kedua negara.
MoU yang diteken antara kedua menteri mencakup berbagai aspek kerja sama, termasuk pengembangan produk-produk pertanian dan penguatan kapasitas di berbagai bidang dalam sektor pertanian, seperti industri benih, bioteknologi, manajemen agribisnis, alat dan mesin pertanian, cadangan pangan, serta bidang-bidang lain.
RI bangun produksi pangan Sumatera-Kalimantan, dipasok ke Palestina
