‎Korban MBG di KBB Terus Berjatuhan, Kini Capai 1.333 Siswa

korban-mbg-di-kbb-terus-berjatuhan-kini-capai-1333-siswa . (net)

Tridinews.com - Tragedi keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bertambah. Hingga kini jumlah siswa yang mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG di sejumlah sekolah di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas KBB mencapai 1.333 siswa.

‎Kasus keracunan pertama terjadi pada Senin (22/9) di Kluster SPPG  Cijambu dengan korban sebanyak 411 anak. Lalu, pada Rabu (24/9), terjadi kasus keracunan baru dari klaster SPPG Neglasari. Jumlah siswa yang keracunan sebanyak 730 anak.

‎Lalu, pada hari yang sama, klaster ketiga terjadi dari SPPG Mekarmukti, Cihampelas, dengan jumlah siswa keracunan sebanyak 192. Dengan begitu, jumlah totalnya jadi 1.333 siswa

‎"Sampai sekarang masih ada terus penambahan, yang kasus dari SPPG Neglasari itu paling banyak dengan 730 anak sampai jam 12 siang tadi. Yang SPPG Cijambu 411 anak," kata Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, Kamis (25/9).

‎Suasana di Gor Cipongkor sebagai pusat penanganan kasus keracunan klaster SPPG Cijambu dan SPPG Neglasari masih disiagakan. Namun tak lagi terlalu banyak pasien yang terbaring di velbed.

‎"Mayoritas sudah pulang dan masih ada belasan yang dirawat di RSUD Cililin. Kita tetap siaga sampai dinyatakan aman," kata Yuyun.

‎Sementara itu, Kapolsek Cililin AKP DMS Andriani memastikan, jumlah siswa yang jadi korban keracunan MBG dari SPPG Mekarmukti sebanyak 192 anak. Sebagian dirawat di RSUD Cililin.

‎"Sampai siang ini, sudah tercatat ada 192 anak yang diduga keracunan. Yang kondisinya agak parah dirujuk ke RSUD Cililin," kata Andriani.

‎Dari data manajemen RSUD Cililin, jumlah pasien KLB keracunan massal MBG di Bandung Barat yang masih menjalani perawatan saat ini sebanyak 44. Meskipun dari pasien yang datang dirujuk sejak hari pertama lebih dari 200 anak.

‎"Yang masih rawat inap ada 44, jadi 31 dari kasus kedua, dari Cihampelas dan Cipongkor. Dari kasus pertama di Cipongkor sisa 13 anak," kata Direktur Utama RSUD Cililin, Neng Siti Djulaeha.

Editor: redaktur

Komentar