Tridinews.com - Stok kelapa dalam negeri tengah mengalami kelangkaan dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini disebabkan impor yang terlampau banyak sehingga stok dalam negeri berkurang. China menjadi negara yang paling banyak memesan kelapa dari Indonesia.
"Kelapa sekarang langka karena kelapa sama teman-teman dari Tiongkok diolah jadi susu," kata Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam World of Coffee Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Tingginya permintaan ekspor kelapa dari Indonesia disebabkan oleh perubahan tren mengopi masyarakat China.
"Jadi di Tiongkok sekarang orang minum kopi bukan pakai susu, tapi pakai santan kelapa. Jadi kelapa mahal sekarang," ujar Zulhas.
Ia pun mengklaim pemerintah menaruh perhatian besar dalam pengembangan kopi dalam negeri.
"Pemerintah nggak hanya fokus kepada pangan pokok seperti gabah dan jagung, tapi juga perkebunan yang sangat menunguntungkan seperti kopi dan cokelat harganya bagus sekarang," sebut Zulhas.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika menekankan kelangkaan bahan baku kelapa telah mengganggu aktivitas industri dalam negeri dan menyebabkan pengurangan tenaga kerja. Untuk itu, Kemenperin mengusulkan moratorium ekspor selama 3-6 bulan sebagai solusi cepat.
"Kebijakan tata kelola kelapa harus segera ditetapkan, mengingat kelangkaan bahan baku telah berdampak pada keberlangsungan aktivitas industri dan pengurangan tenaga kerja. Pada rapat-rapat koordinasi bersama kementerian/lembaga, kami mengusulkan penerapan moratorium ekspor kelapa bulat sebagai solusi jangka pendek (3-6 bulan) guna menstabilkan pasokan domestik," kata Putu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Editor: redaktur