Tridinews.com - Komite Disiplin (Komdis) PSSI merilis keputusan terbaru terkait sejumlah pelanggaran yang terjadi dalam gelaran BRI Liga 1 2024/2025.
Melalui sidang yang berlangsung pada 14 hingga 16 Mei 2025, berbagai hukuman telah dijatuhkan kepada klub, pemain, dan ofisial yang terlibat.
Pengumuman tersebut dirilis pada Senin, 19 Mei 2025, dengan rincian sanksi mencakup denda, teguran, hingga larangan bertanding.
Salah satu keputusan mencolok adalah sanksi kepada Arema FC atas insiden penyerangan terhadap bus Persik Kediri oleh oknum suporter mereka.
Kejadian ini memicu larangan pertandingan dengan penonton untuk satu laga kandang Arema FC serta denda sebesar Rp 20 juta.
Dari Komisi Banding, ada perubahan pada sanksi yang sebelumnya dijatuhkan kepada Yuran Fernandes, kapten PSM Makassar.
Banding yang diajukan oleh pihak PSM diterima sebagian, sehingga sanksi terhadap Yuran diubah menjadi larangan beraktivitas dalam sepak bola Indonesia selama tiga bulan.
Ia juga tetap dikenai denda Rp 25 juta. Sebelumnya, pemain ini sempat dijatuhi hukuman berat berupa larangan beraktivitas selama 12 bulan penuh.
Ciro Alves, Adam Alis, David da Silva, Beckham Putra Nugraha dan Gustavo Franca turut menyumbangkan gol untuk PERSIB di musim ini.
Ciro Alves, Adam Alis, David da Silva, Beckham Putra Nugraha dan Gustavo Franca turut menyumbangkan gol untuk PERSIB di musim ini. (PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Persib Bandung Kembali Terkena Denda
Juara Liga 1 musim 2024/2025, Persib Bandung, menjadi salah satu klub yang menerima sanksi cukup berat akibat dua insiden di laga kontra Barito Putera pada 9 Mei 2025.
Pertama, aksi pelemparan botol dari Tribun Timur oleh penonton Persib membuat klub ini didenda Rp 20 juta.
Selain itu, penyalaan petasan sebanyak dua kali di Tribun Barat arah Selatan Stadion Gelora Bandung Lautan Api menyebabkan tambahan denda sebesar Rp 50 juta. Total denda yang harus dibayar Persib mencapai Rp 70 juta.
Edo Febriansah dan David da Silva Ditegur Keras
Tidak hanya klub, dua pemain Persib Bandung juga mendapat teguran keras dari Komdis PSSI. Edo Febriansah yang mendapatkan kartu merah di laga kontra Barito Putera dilaporkan menolak masuk ke ruang ganti dan memilih berada di area tunnel.
Sementara itu, David da Silva terlihat di area yang sama, meskipun namanya tidak tercantum dalam daftar pemain yang bermain di pertandingan tersebut. Kedua tindakan ini dianggap melanggar aturan area steril.
Pemain Persib Bandung, Edo Febriansah berebut bola dengan pemain Persik Kediri pada pertandingan lanjutan Liga 1 2024-2025, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025).
Pemain Persib Bandung, Edo Febriansah berebut bola dengan pemain Persik Kediri pada pertandingan lanjutan Liga 1 2024-2025, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)
Hukuman Lain di Liga 1
Tidak hanya Persib dan Arema FC, beberapa klub dan individu lainnya juga mendapat sanksi dari Komdis PSSI:
Madura United FC: Denda Rp 20 juta akibat pelemparan botol oleh penonton di bawah Tribun VVIP dalam laga kontra Borneo FC Samarinda pada 10 Mei 2025.
Anthony Azeredo Rinaldi (Ofisial Borneo FC Samarinda): Teguran keras karena tidak terdaftar dalam daftar ofisial dan mendorong ofisial Madura United FC.
PSBS Biak: Denda Rp 20 juta akibat pelemparan botol ke arah wasit di laga kontra Persis Solo pada 11 Mei 2025.
Johan Ahmat Farizi (Pemain Arema FC): Tambahan larangan bermain dua laga dan denda Rp 10 juta setelah melakukan pemukulan terhadap pemain lawan di laga kontra Persik Kediri.
Semen Padang: Denda Rp 50 juta akibat lima pemain mendapatkan kartu kuning di laga melawan Persebaya Surabaya.
Sidang Komdis PSSI menyoroti pentingnya menjaga sportivitas dan ketertiban selama pertandingan. Dari insiden pelemparan hingga perilaku tidak sportif, seluruh pelanggaran ini mencerminkan tantangan besar yang harus diatasi demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Dengan serangkaian hukuman ini, diharapkan klub-klub dan para pendukungnya dapat lebih disiplin, menghormati aturan, dan menjunjung tinggi semangat fair play.