Tridinews.com, BANDUNG – Kota Bandung kembali menjadi pusat perhatian para pelari dari seluruh penjuru nusantara dan mancanegara lewat gelaran bank bjb Bandoeng 10K dengan tema “Bandung Kembali”, yang berlangsung pada Minggu, 18 Mei 2025. Lomba lari bergengsi ini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga perayaan sportourism yang menyatukan semangat olahraga dan budaya dalam balutan keindahan Kota Kembang. bank bjb Bandoeng 10K terselenggara atas kerja sama bank bjb dan Harian Kompas yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung.
bank bjb Bandoeng 10K menghadirkan rute yang dimulai dari kantor pusat bank bjb di Jalan Naripan dan berakhir di Balai Kota Bandung di Jalan Wastu Kencana. Sepanjang 10 kilometer yang ditempuh, para peserta melintasi jalur dengan elevasi total 138 meter, dilengkapi dengan tiga water station, empat titik medic point, dan lima unit ambulans siaga. Cut-off time lomba ditetapkan selama dua jam, dengan checkpoint pertama (cut-off point) di waktu 55 menit.
Sebagai tambahan informasi terhadap venue acara, gedung bank bjb awalnya dinamai Gedung DENIS, dirancang arsitek Belanda Albert Allbers dan dibangun 1936. Dulunya kantor hipotek pertama di Bandung, kini menjadi kantor pusat bank bjb. Gedung ini jadi lokasi perobekan bendara Belanda, dan terdapat stilasi Bandung Lautan Api sebagai penanda sejarah perjuangan 1945. Balai Kota Bandung, dibangun oleh arsitek Ir. E.H de Roo pada tahun 1927, awalnya sebagai gudang kopi sekitar tahun 1780 - 1819 , kemudian berubah menjadi Gedung Balai Kota.
Ajang ini menghadirkan tiga kategori lomba yakni Overall, National, dan Master. Total hadiah yang disediakan mencapai Rp418 juta, dengan hadiah utama untuk pemenang pertama di kategori overall (pria dan wanita) sebesar Rp30 juta. Hadiah juga diberikan hingga posisi kedelapan untuk kategori nasional serta lima posisi untuk kategori master, baik pria maupun wanita.
Lebih dari 3.000 pelari ambil bagian dalam kompetisi ini, termasuk atlet-atlet nasional serta peserta dari berbagai negara seperti Kenya, Malaysia, Singapura, dan Inggris. Kehadiran mereka memperkuat posisi bank bjb Bandoeng 10K sebagai lomba lari yang telah diakui secara internasional dan menjadi magnet sportourism di Jawa Barat.
Perhelatan ini juga melibatkan banyak pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung, serta organisasi internasional World Athletics yang menugaskan Kim Vivian sebagai Road Race Course Measurer. Vivian menjelaskan bahwa rute bank bjb Bandoeng 10K telah melalui proses sertifikasi oleh World Athletics dan Association of International Marathons and Distance Races (AIMS), memastikan akurasi jarak dan validitas catatan waktu yang memungkinkan pelari mencetak rekor nasional bahkan internasional secara resmi.
Menurut Kim Vivian, proses pengukuran rute di Bandung cukup ideal karena kontur kota yang stabil dan lalu lintas yang searah. “Rutenya sangat baik dan secara teknis mudah diukur. Ini adalah lintasan yang sangat layak untuk dijadikan ajang uji kemampuan, dengan sedikit tikungan sehingga pelari akan sangat menikmati larinya,” jelas Vivian.
Race diawali dengan seremoni flag-off oleh Wali Kota Bandung M. Farhan, ASDA I Setda Provinsi Jawa Barat Asep Sukmana, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Prov Jabar Darwisman, Deputi Kepala Perwakilan BI Prov Jabar Achris Sarwani, Direktur Utama Terpilih bank bjb Yusuf Saadudin*, dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Haryo Damardono. Keempatnya bersama-sama melepas ribuan peserta pada pukul 05.00 WIB, setelah gerbang dibuka sejak pukul 03.30 WIB.
bank bjb tidak hanya berperan sebagai sponsor utama, namun juga menghadirkan berbagai layanan perbankan digital untuk masyarakat. Produk-produk seperti bjb Tandamata dan aplikasi DIGI bank bjb diperkenalkan di race village untuk mendekatkan layanan perbankan modern yang memudahkan kebutuhan finansial masyarakat.
Di area Balai Kota, suasana makin semarak berkat keterlibatan UMKM lokal yang menjajakan merchandise serta kuliner khas Bandung. Mereka tidak hanya menjadi bagian dari ekosistem acara, tetapi juga menyuarakan semangat kearifan lokal lewat filosofi "Someah hade ka semah" yang menjadi karakter kuat masyarakat Sunda dalam menyambut tamu.
Salah satu pelari, Indra menyebut pengalaman berlari di Bandung sebagai sesuatu yang luar biasa. “Rutenya enak, udara segar, penonton juga sangat suportif. Ini benar-benar pengalaman berlari yang menyenangkan dan rutenya juga sudah disertifikasi internasional” ungkapnya sambil menunjukkan medali finisher yang diperolehnya sebagai kenang-kenangan.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM kuliner, Vanya yang ikut ambil bagian, menyatakan kegembiraannya bisa ikut ambil bagian dalam event ini. “Pengalaman mengikuti event ini wah banget, banyak juga peserta dari luar kota yang sehingga menjadi momentum untuk mempromosikan produk lokal,” ujarnya penuh semangat.
Antusiasme juga datang dari pihak Pemkot Bandung, Wali Kota Bandung M. Farhan menyatakan bahwa bank bjb Bandoeng 10K mampu menggerakkan ekonomi lokal sekaligus membangun citra Bandung sebagai kota destinasi olahraga. “Semoga event seperti sportourism menjadi agenda rutin dan melibatkan lebih banyak komunitas, masyarakat sehingga investasi akan datang dengan sendirinya yang sejalan dengan konsep marketing Kota Bandung yaitu Trenkan Tourism, Trading Investment,” paparnya pada sesi press conference.
Sementara itu, Deputy Corporate Secretary bank bjb Sani Ikhsan Maulana menambahkan, “Dukungan bank bjb merupakan upaya secara berkelanjutan membangun sinergi dan kolabolari dengan para stakeholder. Melalui kolaborasi ini, bank bjb berharap dapat menjadi bagian dalam upaya mendorong perekonomian daerah.” paparnya.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Haryo Damardono, mengatakan, event ini berhasil menarik pelari tidak hanya dari Jawa Barat saja melainkan dari luar Jawa Barat. “Ia menambahkan, event ini bukan hanya lomba, tapi sarana untuk membangkitkan ekonomi daerah.” ujarnya
Ajang ini bukan hanya tentang siapa yang tercepat di garis akhir. Melainkan tentang bagaimana ribuan langkah para pelari menjadi bagian dari kisah kembalinya semangat Kota Bandung pasca pandemi. Lewat kampanye #BandungKembali, bank bjb mengajak masyarakat untuk bangkit, sehat, dan bersatu melalui olahraga.
Atmosfer race village pun dirancang hangat dan inklusif menghadirkan berbagai macam hiburan yang meriahkan oleh RAN dan berbagai macam tenant serta tersedia mobile bag deposit mulai pukul 03.30 hingga 04.50 WIB di kantor bank bjb Naripan, serta pengambilan kembali barang bawaan di Balai Kota Bandung pukul 05.30 hingga 08.30 WIB. Fasilitas ini dibuat untuk memastikan kenyamanan peserta selama mengikuti lomba.
Para finisher juga akan menerima medali eksklusif, bukan hanya sebagai simbol pencapaian, tetapi juga sebagai pengingat bahwa mereka pernah jadi bagian dari sebuah pergerakan yang mempersatukan olahraga, budaya, dan semangat warga Bandung.
bank bjb Bandoeng 10K telah membuktikan bahwa sebuah lomba lari bisa menjadi lebih dari sekadar kompetisi. Ia bisa menjadi ruang kolaborasi, promosi pariwisata, penggerak ekonomi, dan simbol kebangkitan kota. Sebuah momentum yang layak untuk terus dirayakan, tahun demi tahun.
Dengan pengakuan resmi dari World Athletics dan AIMS, serta dukungan dari berbagai pihak, bank bjb Bandoeng 10K menjelma menjadi panggung internasional di jantung Kota Bandung. Sebuah ajang yang bukan hanya menghadirkan kompetisi, tapi juga cerita, kebersamaan, dan harapan.
Haturnuhun Wargi Bandung, sampai bertemu lagi di race, berikutnya.
Editor: redaktur