Jepang diguncang lebih dari 1.000 gempa selama 2 minggu

jepang-diguncang-lebih-dari-1000-gempa-selama-2-minggu . (net)

Tridinews.c0mn- Gempa Jepang terjadi lebih dari 1.000 kali selama 2 minggu terakhir di Kepulauan Tokara, rangkaian pulau kecil di selatan Kyushu. NHK melaporkan, salah satu gempa terjadi pada Kamis (3/7/2025) sekitar pukul 16.13 waktu setempat dengan kekuatan lower-6, dari skala intensitas gempa Jepang 0-7.

Badan Meteorologi Jepang menyatakan pusat gempa berada di lepas pantai Kepulauan Tokara pada kedalaman 20 km. Kendati tidak menimbulkan ancaman tsunami, para warga diminta mengungsi. Sebab, gempa susulan diperkirakan mencapai kekuatan 6 skala Richter, sedangkan hujan yang turun bisa turut memicu longsor.

Salah seorang warga menyatakan tiang listrik dan pagar pembatas bergoyang. Mengungsi jadi langkah penting agar lebih aman. Sedangkan warga lain masih khawatir dengan siswa yang belum mengungsi pada Jumat (4/7/2025) pagi.

"Saya sangat takut, saya memegang putri saya. Masih ada anak-anak dan pelajar di pulau itu. Saya khawatir dengan mereka," tuturnya pada NHK.

Otoritas menyatakan gempa Jepang barat daya yang berlangsung lebih dari 1.000 kali ini disebabkan aktivitas seismik sangat aktif di laut sekitar Kepulauan Tokara sejak 21 Juni 2025, dilansir BBC.

Aktivitas seismik mengacu pada frekuensi dan intensitas gempa bumi serta getaran lainnya akibat pelepasan energi.

Jepang sendiri merupakan salah satu negara dengan aktivitas seismik paling aktif di Bumi, sekitar 1.500 gempa per tahun. Hal ini disebabkan karena Jepang terletak di Cincin Api Pasifik. Pada wilayah ini, ada banyak lempeng tektonik bertemu.

Kesaksian Warga

Sementara itu, Tokara memang juga mengalami sejumlah gempa bumi sebelumnya. Namun, frekuensi gempa dua pekan ini tidak biasa menurut media Jepang.

"Anda dapat mendengar suara gemuruh aneh dari laut sebelum gempa terjadi, terutama di malam hari. Mengerikan," kata Chizuko Arikawa (54) dari Pulau Akusekijima kepada The Asahi Shimbun.

Arikawa tinggal di tepi pantai bersama suami, mengelola peternakan sapi. Ia berharap gempa segera berakhir.

"Gempa bumi dimulai dengan guncangan dari bawah, lalu rumah bergoyang. Sungguh memuakkan," kata Isamu Sakamoto (60), ketua asosiasi penduduk lokal di Akusekijima.

Para warga menyatakan sangat lelah dan kurang tidur. Mereka takut untuk tidur dan terjadi gempa saat mereka lelap. Untuk itu, pihak berwenang mendesak media tidak membanjiri warga dengan wawancara.

Sementara itu, beberapa wisma sudah ditutup untuk wisatawan Tokara akibat gempa bumi. Pemerintah Desa Toshima di Tokara menyatakan wisma kemungkinan digunakan warga untuk berlindung.

Perkiraan Gempa Besar

Selama beberapa dekade terakhir, pihak berwenang mengkhawatirkan terjadinya mega quake. Gempa yang dimaksud yaitu gempa besar sekali 1 abad, yang sudah diperingatkan pada warga sejak kecil.

Selama ini, sebagian besar gempa Jepang bersifat ringan. Namun, ada juga yang besar, seperti gempa Jepang 2011 yang memicu tsunami besar di pantai timur laut dengan korban jiwa 18.000 orang lebih.

Kedatangan mega quake Jepang selanjutnya turut diperkirakan pada 2019 lalu oleh peneliti Waseda University, Profesor Yasuyuki Todo dan Universitas Hyogo, Profesor Hiroyasu Inoue. Mereka memprediksi, gempa besar Jepang akan terjadi dalam beberapa dekade mendatang di sepanjang Palung Nankai.

Peneliti memperkirakan, jika terjadi, gempa Nankai akan menurunkan PDB negara 11,1%, 4,5 kali lipat dari gempa Jepang 2011. Sebanyak 0,5% dipengaruhi gempa dan tsunami langsung, sedangkan 10,6% disebabkan gangguan rantai pasokan. Hasil studi mereka dipublikasi di Nature Sustainability dengan judul "Firm-level propagation of shocks through supply-chain networks".

Pekan ini, Pemerintah Jepang menyerukan pembangunan tanggul dan gedung evakuasi untuk memperkuat kesiapsiagaan publik jika terjadi bencana mega quake.

Editor: redaktur

Komentar