Tridinews.com - Pasukan perdamaian internasional untuk Gaza harus berasal dari negara beragama Islam, demikian laporan Telegraph mengutip sumber diplomatik. Perjanjian gencatan senjata saat ini sedang disusun oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, sementara negara-negara regional akan mengawasi wilayah Palestina.
Raja Yordania Abdullah menyebut negaranya kemungkinan ikut serta, namun Israel menolak negara seperti Turki dan Qatar karena kedekatan mereka dengan Hamas. Beberapa menteri luar negeri dari negara Muslim, termasuk Indonesia, akan bertemu di Istanbul untuk membahas pasukan stabilitas di Gaza.
Menurut media Israel, Jerusalem Post, Indonesia diprediksi diterima oleh semua pihak di Gaza, termasuk Hamas dan Israel. Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan TNI siap mengirim hingga 20.000 pasukan perdamaian, dengan misi kemanusiaan dan stabilisasi keamanan, bukan operasi militer ofensif.
TNI memiliki pengalaman panjang dalam misi perdamaian PBB, misalnya di Lebanon, Kongo, dan Sudan, dan karakter prajurit yang disiplin dianggap positif oleh negara lain. Pengiriman pasukan Indonesia melibatkan koordinasi Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, serta lembaga terkait lainnya.
TNI Diprediksi Diterima Jadi Pasukan Penjaga Perdamaian di Gaza
. (net)