Tridinews.com - Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan Israel menerima jenazah seorang tahanan Israel yang diserahkan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) melalui Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Selasa (4/11/2025).
Israel mengatakan telah menerima jenazah Itay Chen, tawanan terakhir yang memiliki kewarganegaraan Israel-AS, pada Selasa malam.
Itay Chen merupakan sersan staf yang bertugas di Korps Lapis Baja yang ditempatkan di perbatasan Gaza saat Hamas meluncurkan operasinya pada 7 Oktober 2023.
Itay tewas bersama rekan awak tanknya, Sersan Tomer Leibovitz dan Kapten Daniel Perez.
Jenazah Itay Chen dan Daniel Perez dibawa ke Jalur Gaza oleh faksi perlawanan Palestina.
Pada bulan lalu jenazah Daniel Perez dipulangkan dan dimakamkan, lapor The Times of Israel.
Hamas Cari Jenazah Tawanan di Reruntuhan Gaza
Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas mengumumkan penemuan jenazah salah satu tawanan Israel selama penggalian di dalam "garis kuning" di wilayah Shuja'iyya pada hari Selasa.
Sebuah tim dari ICRC dan Brigade al-Qassam melanjutkan pencarian jasad tawanan Israel di lingkungan tersebut untuk hari ketiga berturut-turut.
Kendaraan dan peralatan milik komite teknis Mesir menyertai tim dalam upaya mencapai titik di mana jenazah tawanan Israel diyakini berada.
Sebuah sumber yang terlibat dalam tim tersebut mengatakan operasi itu rumit dan sulit karena kerusakan yang luas di daerah tersebut, akibat perang pemusnahan Israel yang menghancurkan sebagian besar lingkungan Shuja'iyya.
Israel Identifikasi Jenazah Tawanan
Israel mengumumkan mereka telah mengidentifikasi jenazah tiga tentara yang ditangkap, yang diterimanya dari ICRC dan Hamas pada Minggu (2/11/2025) malam, sebagai Asaf Hamami, Omer Neutra, dan Oz Daniel.
Salah satu jenazah tawanan yang diterima Israel pada hari Minggu merupakan warga negara ganda, Israel-Amerika Serikat, Omer Neutra.
Ia adalah komandan peleton tank di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang tewas dalam Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Menurut daftar yang dirilis CNN, Hamas telah menyerahkan 20 dari 28 jenazah tawanan yang masih tersisa di Jalur Gaza.
Jenazah yang telah dikembalikan yaitu Bipin Joshi, Guy Illouz, Yossi Sharabi, Daniel Peretz, Tamir Nimrodi, Uriel Baruch, Tal Haimi, Eitan Levi, Inbar Hayman, Muhammad al-Atarash, Ronen Engel, Eliyahu Margalit, Sonthaya Akrasri, Tamir Adar, Arie Zalmanowicz, Amiram Cooper, Sahar Baruch, Asaf Hamami, Omer Neutra, dan Oz Daniel.
Selain itu, Hamas telah membebaskan 20 tawanan yang masih hidup pada 10 Oktober lalu.
Penyerahan jenazah Israel tersebut merupakan bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dimulai pada 10 Oktober, sesuai dengan proposal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, sekutu Israel.
Sementara itu, WAFA Agency melaporkan setidaknya 68.872 warga Palestina tewas dan 170.677 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut data per 28 Oktober 2025.
Meski gencatan senjata berlaku sejak 10 Oktober lalu, jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus meningkat karena banyak korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Israel menyalahkan Hamas atas kematian dan kehancuran di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai balasan atas Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas dan faksi Palestina lainnya pada 7 Oktober 2023.
Hamas dan faksi lainnya menangkap 250 orang setelah membobol pertahanan Israel di perbatasan selatan, sebagai perlawanan terhadap pendudukan Israel di Palestina sejak tahun 1948.
Sekutu Israel, Presiden AS Donald Trump mengusulkan proposal gencatan senjata untuk Israel dan Hamas pada akhir September lalu.
Gencatan senjata itu berlaku pada 10 Oktober setelah diskusi yang ditengahi oleh Mesir dan Qatar dengan partisipasi AS dan Turki di Sharm el-Sheikh, Mesir pada 6-10 Oktober.
Namun, Israel dan Hamas saling tuduh atas pelanggaran gencatan senjata yang membahayakan kelanjutan diskusi tahap kedua.
Sementara itu, diskusi tahap kedua menemui kendala terkait isu sulit seperti usulan pelucutan senjata faksi-faksi Palestina dan pemerintahan di Jalur Gaza.