Tridinews.com - Dua pesawat pengebom jarak jauh B-1B Lancer milik Amerika Serikat terdeteksi terbang sejajar di lepas pantai Venezuela, Senin (27/10/2025). Aksi itu memicu spekulasi meningkatnya ketegangan antara Washington dan Caracas di kawasan Amerika Selatan.

Berdasarkan data situs pelacakan penerbangan Flightradar24, kedua pesawat supersonik itu berangkat dari pangkalan udara di North Dakota sebelum menghilang dari radar usai melintasi wilayah udara di atas Laut Karibia.

Manuver tersebut dilakukan pada jarak yang cukup dekat dari garis pantai Venezuela, negara yang selama ini sensitif terhadap keberadaan militer asing di wilayahnya.

Pemerintah Amerika Serikat menyebut penerbangan itu sebagai bagian dari operasi pemberantasan penyelundupan narkoba di Karibia.

“Penerbangan ini menunjukkan kemampuan jangkauan global militer AS sekaligus mendukung operasi maritim melawan jaringan perdagangan narkoba internasional,” ujar pejabat Departemen Pertahanan AS dalam pernyataan resmi.

Namun sejumlah pengamat menilai misi B-1B Lancer itu punya pesan politik tersembunyi.

Langkah AS dianggap sebagai sinyal tekanan terhadap pemerintahan Presiden Venezuela Nicolás Maduro, yang selama ini berseberangan dengan kebijakan Washington.

Dengan menempatkan kekuatan udaranya di kawasan, AS dinilai ingin menunjukkan kesiapan militer dan pengaruh geopolitik di wilayah Amerika Selatan, yang kini juga menjadi arena pengaruh Rusia, China, dan Iran, sekutu dekat Venezuela.

Menurut analis militer dari Stratfor, misi semacam ini sering memiliki dua tujuan — memperkuat komitmen keamanan regional, sekaligus mengirim pesan keras kepada rezim yang dianggap mengancam kepentingan AS.

Langkah tersebut menambah panas hubungan kedua negara, di tengah meningkatnya aktivitas militer dan diplomasi di kawasan Karibia yang strategis.