Tridinews.com - Presiden Prabowo Subianto menyatakan tekadnya terus hemat dalam menggunakan anggaran, sehingga hasil penghematan itu dapat digunakan untuk mempercepat perbaikan bangunan sekolah-sekolah yang rusak dan tidak layak di berbagai daerah Indonesia.
Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kota Bogor, Jumat, Presiden menyebut pemerintah menargetkan memperbaiki 11.000 sekolah tahun ini.
“Kalau kita perbaiki 11.000 (sekolah per tahun), mungkin perlu 30 tahun sampai sekolah ini semua bisa diperbaiki, dan kita tidak boleh menyerah. Tidak boleh kita 30 tahun memperbaiki sekolah-sekolah itu. Karena itulah, saya bertekad melakukan penghematan terus-menerus. Kita harus memperbaiki sebanyak-banyak sekolah seluruh Indonesia dalam waktu secepat-cepatnya,” kata Presiden Prabowo saat peringatan Hardiknas 2025 di SD Negeri Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Presiden menyebutkan ada kurang lebih 330.000 sekolah di Indonesia, yang 200.000 di antaranya sekolah-sekolah negeri.
“Inilah yang saya sedang pikirkan terus bersama menteri-menteri saya. Terus-menerus saya memikirkan bagaimana kita cari uang, bagaimana kita mengelola kekayaan kita, karena terus terang saja, berkali-kali saya sampaikan kekayaan bangsa Indonesia masih terlalu banyak yang bocor dan tidak sampai ke rakyat,” kata Presiden.
Perbaikan sekolah-sekolah merupakan satu dari empat Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diluncurkan oleh Presiden saat acara peringatan Hardiknas di Bogor hari ini. Tiga program lainnya, yaitu digitalisasi pendidikan, bantuan bagi guru-guru honorer, dan dukungan pendidikan untuk guru yang belum memiliki ijazah D4 atau S1.
Presiden meyakini program-program itu dapat terlaksana didukung dengan anggaran hasil penghematan.
“Mungkin sekarang baru bisa 11.000 sekolah, tetapi begitu kita bisa dapat penghematan, begitu dapat dana lebih, terus akan kita tambah perbaikan-perbaikan itu,” ujar Presiden.
Rehabilitasi sekolah-sekolah menjadi salah satu sorotan Presiden, karena Presiden melihat langsung ada banyak sekolah-sekolah yang tidak layak dan butuh direnovasi. Presiden pun mengingatkan kepala daerah untuk juga aktif mengecek kondisi sekolah di daerahnya masing-masing.
Baca juga: Prabowo luncurkan empat program pendidikan di SD Bogor saat Hardiknas
“Kita masih melihat tadi, dan kita tahu begitu banyak sekolah-sekolah yang rusak. Padahal kalau kita buka-bukaan anggarannya ada. Bagaimana bisa satu sekolah toiletnya hanya satu, WC-nya satu. Bagaimana bisa? Ini saya ingatkan tanggung jawab dari pemerintah daerah, tanggung jawab dari wali kota, bupati, gubernur bersama-sama,” kata Presiden.
Di SDN Cimahpar 5, peringatan Hardiknas 2025 dihadiri oleh perwakilan guru dan perwakilan murid-murid, serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Editor: redaktur