Polda Jabar meringkus 504 preman dalam 177 kasus

polda-jabar-meringkus-504-preman-dalam-177-kasus . (net)

Tridinews.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar mengungkap 177 kasus dengan mengamankan 504 preman. Sebanyak 111 kasus premanismenya di wilayah hukum Polda Jabar.

Pengungkapan kasus itu berlangsung dalam Operasi Pekat II Lodaya 2025, 1-10 Mei 2025.

Hasil yang dicapai selama operasi pekat Lodaya 2025, terdiri atas 44 ungkap target operasi pelaku, 133 ungkap nontarget operasi pelaku. Barang bukti senjata tajam yang diamankan sebanyak 45, airsoftgun satu, kendaraan roda dua 98 unit, kendaraan roda empat lima unit, ponsel delapan unit, dokumen 49, pakaian 31, dan ID dua.

Operasi ini dilaksanakan berdasarkan rencana operasi Nomor: R/Renops/12/IV/Ops.1.3/2025 dan surat perintah Kapolda Jabar Nomor: Sprin/1102/IV/OPS.1.3./2025 tertanggal 29 April 2025.

Personel yang dilibatkan terdiri atas satgas preemtif, preventif, gakkum, dan bantuan di tingkat Polda, serta seluruh jajaran polres di wilayah hukum Polda Jabar.

Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan, menyebut operasi ini bentuk komitmen dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat di wilayah Jawa Barat.

Selama 10 hari, Polda Jabar bersama seluruh polres jajaran berhasil mengungkap kasus menonjol selama giat operasi premanisme di antaranya satu kasus penganiayaan oleh Ormas Gibas yang ditangani Polres Tasikmalaya, satu kasus penganiayaan oleh Ormas Gibas ditangani Polres Cimahi, serta perampasan mobil oleh debt colllector Indomobil.

"Hasil ini mencerminkan kerja keras seluruh personel yang turun langsung ke masyarakat untuk memberantas penyakit masyarakat, utamanya premanisme yang sering meresahkan warga. Kami akan terus konsisten melakukan penegakan hukum secara tegas, terukur, dan humanis untuk memastikan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif," kata Rudi, Senin (12/5/2025).

Polda Jabar, lanjutnya, akan terus mengintensifkan kegiatan penindakan dan pencegahan penyakit masyarakat secara berkelanjutan demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif di seluruh wilayah Jawa Barat.

"Pembinaan dan solusi lahan pekerjaan dan masalah sosial budaya preman terus dibicarakan dengan Gubernur Jabar dan kepala daerah, baik kota maupun kabupaten se-Jawa Barat," ucapnya.

Editor: redaktur

Komentar