Cabut Sanksi, Trump Minta Normalisasi Hubungan Suriah-Israel

cabut-sanksi-trump-minta-normalisasi-hubungan-suriah-israel . (net)

Tridinews.com - Pasca pengumuman pencabutan sanksi-sanksi terhadap Suriah, Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. 

Trump, dalam kunjungan kenegaraan ke Riyadh, menjadi presiden AS pertama dalam 25 tahun yang bertemu dengan seorang pemimpin Suriah. Dalam pertemuan pada Rabu (14/5) itu, Trump dan Sharaa berjabat tangan saat bertemu dengan pemimpin de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga ikut serta dalam pertemuan itu via tautan video.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (14/5/2025), Gedung Putih mengatakan bahwa Trump meminta pemimpin baru Suriah tersebut untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, bergabung dengan apa yang disebut Perjanjian Abraham, yang telah ditandatangani oleh beberapa negara Teluk Arab.

Trump juga meminta Sharaa untuk mendeportasi para militan Palestina, dan agar otoritas Suriah yang baru mengambil alih kamp-kamp untuk para petempur ISIS yang ditangkap, yang saat ini dikelola oleh para gerilyawan Kurdi yang ditentang oleh Turki, kata Gedung Putih.

Setelah pertemuan itu, Trump mengatakan bahwa sanksi-sanksi era mantan Presiden Bashar al-Assad telah "benar-benar melumpuhkan" Suriah.

"Itu tidak akan mudah, jadi itu memberi mereka peluang yang bagus dan kuat, dan merupakan kehormatan bagi saya untuk melakukannya," kata Trump, saat berpidato di pertemuan puncak para pemimpin Teluk Arab.

Sebelumnya, Trump mengumumkan pada hari Selasa (13/5) bahwa ia mencabut sanksi-sanksi terhadap Suriah era Assad.

Trump mengatakan bahwa inilah "waktunya bagi warga Suriah untuk bersinar" dan bahwa pelonggaran sanksi akan "memberi mereka kesempatan untuk menjadi hebat".

Warga Suriah merayakan berita tersebut, dengan puluhan pria, wanita, dan anak-anak berkumpul di Lapangan Umayyah, Damaskus, ibu kota Suriah.

"Saya sangat gembira. Keputusan ini pasti akan berdampak positif bagi seluruh negeri. Pembangunan akan kembali, para pengungsi akan kembali, dan harga-harga akan turun," kata Huda Qassar, seorang guru bahasa Inggris berusia 33 tahun.

Kementerian Luar Negeri Suriah menyebut keputusan Trump sebagai "titik balik penting" yang akan membantu menciptakan stabilitas.

Amerika Serikat telah memberlakukan pembatasan besar-besaran pada transaksi keuangan dengan Suriah selama perang saudara di negara itu. Trump tidak memberikan indikasi bahwa Amerika Serikat akan menghapus Suriah dari daftar hitam negara sponsor terorisme.

Editor: redaktur

Komentar