Tridinews.com - Pendidikan karakter 39 siswa SMP Purwakarta yang dibina di Resimen Armed Sthira Yudha masih belum usai. Bahkan, rencananya proses pendidikan akan diperpanjang selama 4 hari ke depan. Hal itu diungkapkan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Menurutnya, perpanjangan masa waktu belajar para siswa ini lantaran gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) milik pemerintah daerah Purwakarta belum rampung selesai direnovasi. Sebab, nantinya para siswa akan dipindahkan ke gedung SKB.
"Toiletnya sedang direnovasi, gedung dicat ulang, lingkungan dibersihkan. Kami ingin ketika anak-anak ini pindah ke SKB, mereka langsung siap belajar akademik dengan suasana yang lebih baik. Tapi pelatih disiplinnya tetap disiapkan," ujar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, kepada awak media, Rabu (14/5/2025).
Para siswa akan ditempatkan di sana dan mendapatkan pendidikan formal. Mereka juga akan diberikan pendidikan olahraga sesuai bakat dan minatnya. Lima anggota resimen akan menjadi tenaga pendamping untuk guru di SKB, mendampingi proses pembelajaran.
"Sehingga anak-anak pindah ke SKB, anak-anak langsung belajar akademik di setiap ruangan tapi pelatih disiplinnya disiapkan lima orang dari resimen untuk jadi pelatih pendamping guru di sana, jadi hari minggu mereka sudah pindah, mereka berlatih sepak bola, buku tangkis sesuai bakat minat," katanya.
Terkait kritik dari sejumlah pihak, termasuk dari organisasi guru PGRI, dedi menanggapinya santai.
"Mereka itu saking sayangnya sama saya. Tapi dalam permainan sepak bola, kalau terus dilarang salah, nanti enggak ada yang nyerang. Lebih baik salah bertindak daripada tidak bertindak sama sekali," ungkapnya.
Dedi juga menanggapi laporan ke Komnas HAM oleh Lembaga Bantuan Hukum terkait program ini. Ia menyebut bahwa yang melaporkan justru bukan pihak yang dirugikan.
"Anak-anak ini dikirim ke sini atas permintaan orang tuanya, karena mereka merasa kesulitan menangani di rumah. Jadi yang paling berhak merasa dirugikan kan justru orang tua, tapi mereka mendukung," ujarnya.
Saat ditanya soal hasil perubahan perilaku anak-anak setelah mengikuti program, Dedi menyerahkan penilaiannya pada para ahli.
"Tanya nanti ke psikolog, guru, atau orang tuanya langsung. Mereka yang lebih tahu perubahan anak-anaknya," Pungkasnya.
Editor: redaktur