‎Tridinews.com - ‎‎Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukabumi melakukan penggeledahan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Rabu (4/5/2025). Dalam penggeledahan itu, petugas menyita puluhan dokumen serta satu unit laptop yang diduga berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pengelolaan sampah.

‎‎"Ini merupakan rangkaian tindakan dari penyidik dalam hal penggeledahan untuk mencari alat bukti yang dibutuhkan di kemudian hari," ujar Kasi Pidsus Kejari Cibadak, Agus Yuliana Indra Santoso, kepada wartawan di lokasi.

‎‎Agus menyebut, hampir seluruh ruangan di lingkungan kantor DLH diperiksa oleh tim, termasuk ruangan Kepala Dinas dan Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan.

‎‎"Kita periksa semua ruangan, terutama ruangan Kadis dan Kepala Bidang," ungkapnya.

‎‎Penggeledahan ini berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan penyimpangan dalam pengelolaan sampah tahun anggaran 2024.

‎‎"Yang dicari itu bukti-bukti terkait dugaan atas pengelolaan sampah dari tahun 2024," kata Agus.

‎‎Saat ditanya mengenai kemungkinan adanya tekanan dari pihak luar, Agus menegaskan, proses penyidikan dilakukan secara profesional dan independen.

‎‎"Untuk sampai saat ini kami tidak pernah ada intervensi darimanapun, kita tegak lurus," tegasnya.

‎‎Terkait pertanyaan publik soal kapan tersangka akan diumumkan, Agus memastikan, akan disampaikan dalam waktu dekat.

‎"Segera akan kita beritahukan," singkat dia.

‎‎Soal barang bukti yang berhasil diamankan, Agus menyebut, ada sekitar 50 dokumen dan satu unit laptop, yang semuanya kini dibawa oleh tim penyidik untuk dianalisis lebih lanjut.

‎‎"Tadi ada beberapa barang, ada sekitar 50 dokumen dan 1 unit laptop, kurang lebih ada dua kontainer. Kami juga didampingi pihak kepolisian untuk keamanannya," pungkas Agus.

‎‎Sebelumnya, penggeledahan dilakukan di sejumlah ruangan di Kantor DLH Kabupaten Sukabumi, termasuk ruang Kepala Dinas, ruang Bidang Pengelolaan Persampahan, dan gedung sekretariat. Sejumlah berkas terlihat disusun di atas meja, kursi, hingga dalam kardus.

‎Kepala DLH, Prasetyo, disebut tidak berada di tempat karena sedang sakit dan dirawat di IGD selama tiga hari terakhir. Sementara Sekretaris Dinas, Syahril, tengah menunaikan ibadah haji. Kepala Bidang Persampahan, Teti Suryati, juga tidak terlihat selama proses berlangsung.

‎