Tridinews.com - Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan vaksinasi ulangan COVID-19 jadi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kelompok risiko tinggi.
Adapun rekomendasi yang dianjurkan WHO adalah vaksin ulangan satu tahun sesudah vaksinasi yang lalu.
"Tapi utamanya untuk kelompok risiko tinggi, seperti lansia dan mereka dengan komorbid berat," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Pada akhir Mei lalu, kasus COVID-19 dilaporkan meningkat di sejumlah negara seperti Singapura, Thailand, Hong Kong dan Malaysia.
Hal ini menyebabkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap peningkatan kasus COVID-19, yang ditujukan pada berbagai jajaran kesehatan di daerah termasuk Dinas Kesehatan.
Tjandra mengatakan, pemerintah harus terus meningkatkan pengamatan yang sistematis dan berkelanjutan (surveilans) epidemiologik untuk mengetahui jumlah kasus dan kematian serta pasien di pelayanan kesehatan.
Selain itu juga melakukan surveilans genomik untuk mengetahui varian atau subvarian yang masih dan sedang beredar dan menginformasikannya kepada masyarakat.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga menurunkan risiko terkena COVID-19 ataupun penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
"(PHBS) Ini adalah modalitas utama kita, yang selalu harus kita lakukan, ada atau tidaknya peningkatan kasus COVID-19," ujar Tjandra yang menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu.
Dia mengatakan, peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara tak perlu disikapi dengan panik tetapi masyarakat tetap harus waspada.
Sementara itu di Jakarta, Gubernur Jakarta Pramono Anung menunggu arahan Kemenkes terkait kasus COVID-19 di wilayah Jakarta. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan termasuk imbauan penggunaan masker bagi penumpang transportasi umum kepada Kemenkes.
Adapun di DKI Jakarta, tercatat 17 orang positif COVID-19. Dua orang warga Jakarta Timur dan sudah dinyatakan sembuh pada akhir Mei lalu. Sementara itu, 15 orang lainnya warga Jakarta Selatan dilaporkan positif COVID-19.
Editor: redaktur