Tridinews.com - Direktur Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan di Jalur Gaza, Dr Hossam Abu Safiya, yang sejak Desember 2024 menjadi tahanan Israel, dilaporkan dalam kondisi kritis dan semakin memburuk setiap hari. Disebutkan sejak ditahan militer Israel , Abu Safiya mengalami tindak penyiksaan dan dibiarkan kelaparan.
Hal tersebut, seperti dilansir Press TV, Selasa (15/7/2025), diungkapkan oleh pengacara yang mewakili Abu Safiya, Ramy Abdu, dalam pernyataan via media sosial X yang diposting pada Senin (14/7) waktu setempat. Abdu menyebut dirinya baru saja mengunjungi kliennya dalam tahanan Israel pada 9 Juli lalu.
Menurut Abdu, kondisi fisik dan mental Abu Safiya semakin memburuk setiap harinya.
"Berat badannya turun lebih dari 40 kilogram, lebih dari sepertiga berat badannya. Pada saat itu (saat penculikannya), berat badannya 100 kilogram, sekarang, berat badannya tidak lebih dari 60 kilogram," tutur Abdu dalam pernyataannya.
"Pada 24 Juni 2025, dia dipukuli dengan keji. Kamarnya (Kamar 1, Seksi 24, Penjara Ofer) digerebek secara khusus. Dia diserang secara brutal di area dada dan mengalami memar parah di bagian wajah, kepala, punggung, dan leher. Pemukulan tersebut berlangsung sekitar 30 menit," sebut Abdu.
Setelah penyiksaan brutal tersebut, sebut Abdu, Abu Safiya meminta perawatan medis, tes yang layak, dan pemeriksaan oleh seorang ahli jantung, namun otoritas Israel menolak permintaannya.
Dia mengatakan kliennya menderita detak jantung tidak teratur, dan kacamatanya, yang baru-baru ini dikirimkan oleh Abdu kepadanya, telah dirusak oleh pasukan Israel.
"Dia masih mengenakan pakaian musim dingin sambil mengalami kelaparan, penyiksaan, kurungan isolasi, dan kekurangan total, terkubur di bawah tanah, tanpa paparan sinar matahari. Dr Abu Safiya, seperti semua tahanan Palestina, tidak baik-baik saja," tulis Abdu dalam pernyataannya.
Editor: redaktur