Mendagri minta masyarakat gotong royong perbaiki infrastruktur rusak

mendagri-minta-masyarakat-gotong-royong-perbaiki-infrastruktur-rusak . (net)

Tridinews.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dorong masyarakat untuk gotong royong perbaiki infrastruktur yang rusak akibat aksi demonstrasi.

Demonstrasi adalah bentuk penyampaian pendapat secara terbuka di muka umum, biasanya dilakukan oleh sekelompok orang untuk menyuarakan aspirasi, protes, atau dukungan terhadap suatu isu tertentu.

“Kita lihat kerusakan yang kalau skalanya kecil bisa ditangani oleh pemerintah daerah dengan anggaran pemerintah daerah,” kata Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025).

“Kalau bisa gotong royong dibantu oleh warga masyarakat yang mampu. Enggak masalah kalau mau gotong royong. Tapi kalau bisa ke APBD,” sambungnya.

Gotong royong adalah budaya kerja sama yang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Secara sederhana, gotong royong berarti bekerja bersama-sama secara sukarela demi kepentingan bersama, tanpa mengutamakan keuntungan pribadi.

Jika APBD tidak dapat memenuhi kebutuhan, dapat melalui mekanisme hibah dari provinsi atau kabupaten.

Hingga saat ini, Kemendagri masih berkoordinasi dalam memilah daerah mana saja yang proses perbaikan fasilitasnya memerlukan bantuan.

“Kami sedang melakukan koordinasi mana daerah yang bisa menyelesaikan sendiri, mana yang bisa dengan antar daerah dibantu, dengan provinsi misalnya, atau juga yang perlu dukungan dari pemerintah pusat,” katanya.

Kerusakan fasilitas umum akibat demonstrasi besar-besaran di Indonesia pada akhir Agustus 2025 cukup parah dan tersebar di berbagai kota. Berikut rangkuman dampaknya:

Jakarta

    22 halte TransJakarta rusak, termasuk yang dibakar seperti Halte Bundaran Senayan, Senen Sentral, dan Polda Metro Jaya.
    Stasiun MRT mengalami kerusakan; hanya rute Blok M–Lebak Bulus yang beroperasi, sementara
    Stasiun Istora Mandiri masih ditutup.
    7 gerbang tol dibakar, termasuk GT Slipi, GT Semanggi, dan GT Kuningan.
    Pos polisi di Senayan, Slipi, dan depan Kemenpora dirusak atau dibakar.
    Rambu lalu lintas dan CCTV di kawasan Otista dan Jatinegara dihancurkan.

Daerah lain

    Makassar: Gedung DPRD dibakar, kendaraan dinas dan ATM rusak.
    Surabaya: Gedung Negara Grahadi terbakar, transportasi umum lumpuh.
    Yogyakarta: Gedung SIM dan SPKT Mapolda DIY dibakar, Sultan HB X turun tangan.
    Pontianak: Gedung DPRD dan pos polisi diserang massa.
    Bandung: Wisma MPR dibakar massa

Editor: redaktur

Komentar