Tridinews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa merespons protes dari pengacara kondang, Hotman Paris, yang menyebut bunga deposito mengalami penurunan setelah adanya kebijakan pengucuran uang pemerintah sebesar Rp200 triliun ke sejumlah bank milik negara atau Himbara.
Purbaya mengungkapkan protes yang dilakukan oleh Hotman adalah hal yang wajar. Dia mengatakan hal tersebut menjadi wujud kebijakannya sudah mulai berjalan.
Ia menjelaskan bahwa tujuan dari penempatan uang pemerintah tersebut agar ekonomi berjalan sehingga orang seperti Hotman Paris mau untuk membelanjakan uangnya kembali.
"Pak Hotman Paris protes sama saya ya, waktu dia memperpanjang depositonya, bunga jadi turun dan dia jadi rugi katanya. Emang itu tujuan saya."
"Biar dia belanja lagi. Kalau belanja lagi kan, ekonomi jalan. Atau dia bagi-bagi ke orang lalu ekonomi jalan, memang itu tujuannya," katanya dalam konferensi pers APBNKita 2026 di Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Senin (22/9/2025).
Ia mengungkapkan pemerintah menempatkan dananya di bank dengan bunga rendah dan tenor enam bulan serta bisa diperpanjang.
"Ini penempatan kas negara dengan bunga rendah, jadi bukan saya taruh dalam bentuk program pembangunan ataupun earmark."
"Ini bunganya 80 persen dari bunga acuan BI dan tidka boleh digunakan untuk pembelian SBN (Surat Berharga Negara). (Tenor) enam bulan ini bisa diperpanjang, sehingga enggak ada tenornya sebetulnya itu," tuturnya.
Purbaya menyebut optimis akan adanya kenaikan konsumsi dan investasi lantaran bunga yang turun.
Hal ini menurutnya dapat menimbulkan efek berlanjut terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Ini juga ke depan akan disinergikan dengan kebijakan moneter. BI sudah turunkan (suku bunga) 25 basis poin, itu tujuannya sama untuk bantu likuiditas sistem perbankan supaya bunga turun dan ekonomi jalan. Mereka juga pro growth," jelas Purbaya.
Kucuran Rp200 T ke Himbara demi Hilangkan Perang Bunga
Sebelumnya, Purbaya menyebut salah satu alasan dilakukannya penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun ke Himbara demi menghilangkan perang bunga pinjaman maupun deposito.
Menurutnya, hal itu bisa berdampak kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Saya pikir dengan cara itu, paling enggak kalau mereka belum bisa nyalurin, karena mereka punya uang lebih, mereka enggak akan perang bunga lagi," katanya dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).
"Bunga akan cenderung turun, itu akan berdampak dengan ekonomi, dengan itu sendiri. Bisa bunga pinjaman turun, bisa bunga deposito turun, yang jelas cost of money turun," imbuhnya.
Selain itu, Purbaya mengungkapkan kebijakannya ini membuat masyarakat tidak ragu untuk membelanjakan uangnya dan melakukan pinjaman ke perbankan.
Soal alokasi dari dana tersebut, ia menyerahkan seluruh keputusan kepada perbankan.
Dia mengungkapkan bank dapat memberikan kredit kepada Koperasi Desa Merah Putih atau program pemerintah yang lain.
Dengan begitu, bunga yang dibayarkan perbankan kepada pemerintah hanya sebesar 2 persen dari total deposito.
Adapun jumlah ini jauh lebih kecil dari imbal hasil uang seharusnya diterima pemerintah sebesar empat persen berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025.
"Kami ada instruksi ke perbankan kalau mereka pakai untuk Koperasi Merah Putih, otomatis bunga yang kami charge ke mereka jadi lebih rendah ke mereka, jadi dua persen dari sebelumnya sekitar empat persen. Jadi enggak ada lagi cost tambahan bagi Himbara," jelas Purbaya.
Lebih lanjut Purbaya memastikan, deposito itu pun tidak akan ditarik pemerintah dalam enam bulan ke depan.
Pasalnya kata Purbaya, cadangan dana pemerintah yang disimpan di bank sentral biasanya jauh lebih besar sehingga tidak akan mengganggu kondisi keuangan negara.
"Saya tidak harus terpaksa menarik dari perbankan dalam keadaan kepepet. Jadi win-win solution. Kalau mereka bisa salurin, ya salurin. Kalau enggak bisa, ya ke situ (program pemerintah). Jadi mudah-mudahan, hampir pasti ekonomi berjalan lebih cepat," pungkas Purbaya.
Hotman protes bunga deposito turun, Purbaya: Itu tujuan saya
