Satu angkatan SMAN 5 Bandung antar Fathan ke peristirahatan terakhir

satu-angkatan-sman-5-bandung-antar-fathan-ke-peristirahatan-terakhir . (net)

Tridinews.com - Siswa SMAN 5 Bandung menjadi korban kecelakaan maut di persimpangan Jalan LLRE Martadinata - Jalan Anggrek, Kota Bandung, pada Selasa (6/5/2025).

Diketahui, siswa tersebut bernama Sulthan Abian Fathan (17) atau akrab disapa Fathan yang merupakan warga Kabupaten Bandung Barat.

Kepergian Fathan tampaknya meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi teman sekelasnya di XI H SMAN 5 Bandung, tetapi teman-teman satu angkatannya.

Guru BK SMAN 5 Bandung, Ahmad Sandi, mengatakan, teman-teman seangkatannya yang dimakamkan hari ini turut mengantar Fathan ke peristirahatan terakhirnya.

Menurut dia, mereka bersama kepala sekolah hingga guru SMAN 5 Bandung ikut bertakziah hingga menyalatkan jenazah Fathan usai mengikuti doa bersama di sekolah.

"Tadi pagi setelah doa bersama di sekolah, guru-guru langsung takziah, dan teman satu angkatan Fathan juga ikut," kata Ahmad Sandi saat ditemui di SMAN 5 Bandung, Jalan Belitung, Kota Bandung, Rabu (7/5/2025).

Ia tampaknya tidak terkejut melihat kepedulian seluruh siswa kelas XI SMAN 5 Bandung yang merupakan teman seangkatan Fathan tersebut.

Pasalnya, Fathan sehari-hari dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi, dan setia kawan kepada teman-temannya, sehingga mereka pun berinisiatif ikut bersama para guru yang bertakziah.

"Saat kejadian kemarin juga teman-teman satu angkatannya langsung datang ke lokasi setelah mendengar Fathan menjadi korban kecelakaan, bahkan sampai ke rumah sakit," ujar Ahmad Sandi.

"Satu angkatan, ya, bukan hanya teman satu kelasnya, karena sehari-hari sosok Fathan juga memang sangat peduli terhadap teman-temannya," kata Ahmad Sandi.

Pihaknya mengakui, sekolah mengizinkan teman seangkatan Fathan ikut mengantar ke peristirahatan terakhirnya, karana hampir semua guru SMAN 5 Bandung juga berangkat takziah.

"Saat ini, siswa yang ada di sekolah hanya kelas X, karena yang kelas XI bertakziah ke Fathan bersama para guru, sedangkan kelas XII sudah hampir tidak ada aktivitas di sekolah," ujar Ahmad Sandi.

Editor: redaktur

Komentar