Disdik Jabar beri kuota khusus dalam SPMB 2025

disdik-jabar-beri-kuota-khusus-dalam-spmb-2025 . (net)

Tridinews.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat memberikan kuota khusus dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

Kuota khusus tersebut diberikan bagi siswa kurang mampu dan siswa yang tinggal di kecamatan yang belum memiliki sekolah negeri.

Plt Kepala Disdik Provinsi Jawa Barat, Deden Saepul Hidayat, mengatakan, kebijakan tersebut untuk menyikapi kondisi di lapangan bahwa belum semua kecamatan se-Jawa Barat memiliki SMA dan SMK negeri maupun swasta.

Menurut dia, kuota khusus itu dipastikan tidak akan mengurangi kuota empat jalur penerimaan SPMB 2025 dari mulai jalur domisili, jalur afirmasi, jalur mutasi, hingga jalur prestasi.

"Kuota khususnya ini diberikan di sekolah negeri yang berada di kecamatan terdekat dari tempat tinggal siswa kategori tersebut," ujar Deden Saepul Hidayat kepada Tribunjabar.id, Sabtu (17/5/2025).

Ia mengatakan, pemberian kuota khusus itu untuk memastikan semua siswa di Jawa Barat mendapatkan akses pendidikan secara merata di tingkat sekolah menengah atas atau sederajat.

"Semua anak harus tertampung, dan Pak Gubernur Jabar dalam berbagai kesempatan juga menegaskan tidak boleh ada lagi lulusan SMP yang tidak tertampung di pendidikan menengah," kata Deden.

Karenanya, Disdik Provinsi Jawa barat sejak Februari 2025 telah menyusun sebuah sistem pemetaan peminatan untuk mengatasi tantangan berat dalam memastikan seluruh lulusan SMP tertampung di SMA, SMK, dan lainnya.

Dalam sistem tersebut, pihaknya mengelompokan di daerah mana saja yang peminat di sekolah banyak, kemudian bakal diarahkan untuk merencanakan pendaftaran ke sekolah terdekat.

"Itu kami sudah punya rencananya, termasuk di dalamnya adalah bagaimana Pemprov Jabar memuliakan anak-anak dari kelompok kurang mampu, karena tidak mesti harus ikut seleksi," ujar Deden.

Dia menyampaikan, mereka bakal ditempatkan di sekolah terdekat dan mendapatkan kuota khusus, karena menjadi kelompok yang harus diperhatikan pemerintah. 

"Penempatannya baik di negeri maupun di swasta. Jika kebetulan ditempatkan di swasta, maka kami sudah ada bujet yang disiapkan untuk membiayai mereka," kata Deden.

Editor: redaktur

Komentar